Sukses

Bursa Asia Bervariasi, Indeks Kospi Korea Selatan Cetak Rekor Tertinggi

Investor di Asia menunggu data ekonomi dari Asia Tenggara, termasuk output manufaktur Singapura dan neraca perdagangan Thailand. Indeks harga produsen jasa Jepang untuk bulan Februari mencapai 2,1%.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik atau sering disebut dengan bursa Asia bergerak bervariasi pada perdagangan Selasa ini. Di Amerika Serikat (AS), Wall Street mengambil jeda menyusul reli yang telah dibukukan sebelumnya karena optimisme penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS.

Kepala analis CFRA Research Sam Stovall menjelaskan, saham-saham di AS telah menjadi mahal, dengan indeks S&P diperdagangkan dengan premi 33% terhadap rasio harga terhadap pendapatan rata-rata selama 20 tahun terakhir.

“Kita mulai mencapai titik tertinggi pasca FOMC,” katanya kepada CNBC, dikutip pada Selasa (26/3/2024). Pernyataan Sam Stovall ini mengacu pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS minggu lalu.

“Pasar saham menjadi semakin rentan terhadap penurunan harga.” tambah dia.

Investor di Asia juga menunggu data ekonomi dari Asia Tenggara, termasuk output manufaktur Singapura dan neraca perdagangan Thailand. Indeks harga produsen jasa Jepang untuk bulan Februari mencapai 2,1%.

Indeks Nikkei Jepang dibuka bergerak mendatar. Sedangkan indeks Topix turun tipis 0,07%.

Indeks Kospi Korea Selatan melonjak 1,14% dan mencapai level tertinggi sejak Februari 2022. Sedangkan indeks Kosdaq yang berkapitalisasi lebih kecil naik tipis 0,18%.

Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,2%, setelah hampir mencapai level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin kemarin.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16,497, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih kuat dibandingkan dengan penutupan HSI di 16.473,64.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Kenaikan Bursa Saham di Korea Selatan

Indeks Kospi Korea Selatan mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada hari Selasa karena saham-saham chip utama naik.

Indeks tersebut melonjak ke 2.769, level tertinggi sejak 10 Februari 2022.

Kospi telah membukukan kenaikan 15% selama 12 bulan terakhir, dan kenaikan 4.93% sejak awal tahun 2024.

Indeks ini didukung oleh kenaikan saham-saham kelas berat Samsung Electronics dan SK Hynix, yang masing-masing naik 1,66% dan 3,25%.

3 dari 3 halaman

China Dorong Pinjaman Bank ke Pengembang Swasta

Regulator di China mendesak bank untuk mempercepat persetujuan pinjaman baru kepada pengembang properti swasta.

Regulator perbankan menginginkan persetujuan pinjaman yang lebih cepat untuk proyek perumahan di bawah mekanisme “daftar putih”, yang berlaku mulai minggu lalu.

Mekanisme yang disebut “daftar putih” mencakup proyek-proyek pengembang yang didukung negara dan swasta yang membutuhkan pembiayaan baru sebesar 1,5 triliun yuan.

Tiongkok berupaya untuk menghidupkan kembali sentimen pembeli rumah, dan upaya ini dilakukan ketika harga rumah baru di Tiongkok turun selama delapan bulan berturut-turut pada bulan Februari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.