Liputan6.com, Magelang: Ternyata banyak pengguna jalan di Jalan Raya Dusun Gempol, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang nekat. Pasalnya, mereka memaksakan diri melintasi jalan yang dipenuhi material Gunung Merapi meski sewaktu-waktu bisa datang banjir susulan.
Salah seorang relawan, Sarju, menyatakan para pengguna jalan yakin banjir lahar dingin yang terjadi Selasa petang kemarin tidak sebesar banjir pada Senin silam. Meski begitu, ia tetap prihatin karena sebagian pengguna jalan, terutama para pengendara motor, tidak sabar.
Seperti diketahui, sejak banjir lahar dingin Gunung Merapi menerjang sembilan sungai di wilayah Magelang, 4000 jiwa lebih mengungsi karena rumah-rumah mereka rusak. Sebagian besar warga yang menjadi korban banjir lahar dingin tersebut kini menempati shelter. Sementara itu sebagian lagi berada di balai desa, puskesmas, maupun gedung sekolah.(BJK/YUS)
Salah seorang relawan, Sarju, menyatakan para pengguna jalan yakin banjir lahar dingin yang terjadi Selasa petang kemarin tidak sebesar banjir pada Senin silam. Meski begitu, ia tetap prihatin karena sebagian pengguna jalan, terutama para pengendara motor, tidak sabar.
Seperti diketahui, sejak banjir lahar dingin Gunung Merapi menerjang sembilan sungai di wilayah Magelang, 4000 jiwa lebih mengungsi karena rumah-rumah mereka rusak. Sebagian besar warga yang menjadi korban banjir lahar dingin tersebut kini menempati shelter. Sementara itu sebagian lagi berada di balai desa, puskesmas, maupun gedung sekolah.(BJK/YUS)