Liputan6.com, Jakarta: Arthur Bishop (Jason Statham) adalah seorang mekanik--seorang pembunuh bayaran berdarah dingin berdisiplin tinggi dan memiliki talenta unik untuk menghabisi target-targetnya tanpa jejak. Profesi ini memerlukan kesempurnaan profesional dan tanpa melibatkan emosi. Arthur bekerja tanpa cacat, layaknya seorang mekanik handal.
Namun hidup sang pembunuh bayaran berubah saat mentor sekaligus rekan dekatnya Harry (Donald Sutherland) terbunuh. Emosi Arthur tersulut. Rasa bersalah menghantuinya. Dipicu dendam, Arthur pun memulai sebuah misi baru. Dia ingin semua orang yang terlibat dalam kematian sang mentor bernasib sama, mati.
Cerita pun bergulir, Steve (Ben Foster), anak almarhum sang mentor mendatanginya dengan luka yang sama. Steve memohon untuk dilibatkan dalam perburuan pembunuh ayahnya. Arthur pun tak kuasa menolak. Untuk pertama kalinya prinsip-prinsip hidup yang menjadi acuannya selama ini ia langgar. Arthur yang dulu menjadi murid Harry, kini menjadi mentor bagi anaknya. Padahal sebelumnya Arthur selalu bekerja sendirian.
Sang "mekanik" akhirnya membawa Steve, muridnya yang impulsif, ke dalam dunianya yang kelam dan perlahan-lahan sebuah kolaborasi "maut" pun tercipta. Namun dalam upaya mengejar tujuan utamanya--menghabisi pembunuh Harry--tipu daya pun mulai mencuat ke permukaan. Rasa saling percaya yang awalnya terjalin mulai mengabur. Bagi para klien, para pembunuh yang disewa untuk menyelesaikan masalah kini menjadi masalah tersendiri. (CHR/MEL)
Namun hidup sang pembunuh bayaran berubah saat mentor sekaligus rekan dekatnya Harry (Donald Sutherland) terbunuh. Emosi Arthur tersulut. Rasa bersalah menghantuinya. Dipicu dendam, Arthur pun memulai sebuah misi baru. Dia ingin semua orang yang terlibat dalam kematian sang mentor bernasib sama, mati.
Cerita pun bergulir, Steve (Ben Foster), anak almarhum sang mentor mendatanginya dengan luka yang sama. Steve memohon untuk dilibatkan dalam perburuan pembunuh ayahnya. Arthur pun tak kuasa menolak. Untuk pertama kalinya prinsip-prinsip hidup yang menjadi acuannya selama ini ia langgar. Arthur yang dulu menjadi murid Harry, kini menjadi mentor bagi anaknya. Padahal sebelumnya Arthur selalu bekerja sendirian.
Sang "mekanik" akhirnya membawa Steve, muridnya yang impulsif, ke dalam dunianya yang kelam dan perlahan-lahan sebuah kolaborasi "maut" pun tercipta. Namun dalam upaya mengejar tujuan utamanya--menghabisi pembunuh Harry--tipu daya pun mulai mencuat ke permukaan. Rasa saling percaya yang awalnya terjalin mulai mengabur. Bagi para klien, para pembunuh yang disewa untuk menyelesaikan masalah kini menjadi masalah tersendiri. (CHR/MEL)
