Proyek Rumah Sakit Indonesia di Myanmar Akan Kelar Medio 2018

Menlu Retno akan ke Myanmar 19 November mendatang untuk peletakan batu pertama lanjutan RS Indonesia di Myanmar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Nov 2017, 15:03 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menunjukkan gambar desain Rumah Sakit Indonesia di Rakhine, Myanmar. Pemaparan desain itu dilakukan di Kementerian Luar Negeri RI, Kamis 31 Agustus 2017. (Liputan6.com/Rizki Akbar Hasan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi dijadwalkan akan berangkat ke Myanmar pada tanggal 19 November 2017.

Kunjungan Menlu Retno ke Myanmar dalam rangka pembangunan rumah sakit di wilayah Rakhine.

Kunjungan tersebut secara resmi disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir pada Jumat, (17/11/2017) di ruang Palapa Kemlu RI.

Proses perencanaan pembangunan rumah sakit sudah dibicarakan sejak April 2017. Pada tanggal 19 November mendatang, Menlu Retno akan melakukan peletakan baru pertama di atas tanah seluas 12 ribu meter per segi.

"Total biaya pembangunan rumah sakit memakan biaya sekitar US$ 1,8 juta," ujar Arrmanatha C. Nasir.

"Kami berharap rumah sakit tersebut akan selesai pada pertengahan tahun 2018," tambahnya.

Arrmanatha menegaskan, pembangunan rumah sakit dengan fasilitas lengkap itu didanai oleh pemerintah RI yang juga dibantu oleh lapisan masyarakat.

"Dari dana tersebut, ada bantuan Palang Merah, pihak swasta dan sumbangan masyarakat," ujar Arrmanatha.

"Nantinya, rumah sakit yang dibangun di wilayah Rakhine ini diperuntukkan kepada siapa saja. Tak memandang suku, ras dan agama," tambahnya.

Kementerian Luar Negeri pun menjelaskan, ketersediaan bahan bangunan akan diperoleh dari wilayah Myanmar. Sebut saja semen, besi, cat bahan-bahan lainnya.

 

2 dari 2 halaman

Harapan Meredakan Ketegangan

Keberadaan rumah sakit Indonesia ini diharapkan mampu meredakan ketegangan di Rakhine yang dalam beberapa bulan terakhir memanas. 

Menurut Menlu Retno Marsudi, pada September lalu, keberadaan rumah sakit ini sangat diharapkan oleh wilayah tersebut.

Diharapkan dengan selesainya pembangunan rumah sakit tersebut, maka pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat di Rakhine State akan dapat dilakukan dengan baik.

Menurutnya, saat ini pembangunan Rumah Sakit Indonesia sudah memasuki tahap II, yaitu untuk ruang dokter dan perawat. Rencananya akan selesai dalam dua bulan.

Setelah itu, tahap III berupa pembangunan gedung utama rumah sakit akan dimulai. Bangunan Rumah Sakit tersebut menempati tanah sekitar 8000m2 dan luas bangunan lebih dari 1000m2.

Pelaksanaan pembangunan rumah sakit sepenuhnya dilakukan oleh kontraktor dan pekerja Myanmar, yang terdiri dari warga Rakhine dan umat Muslim. Diharapkan, proses pembaruan melalui kegiatan ekonomi tersebut akan membantu proses rekonsiliasi ketegangan antarkomunal yang terdiri di Rakhine State.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya