Survei CSIS: Anak Milenial Lebih Pilih Jokowi daripada Prabowo

Elektabilitas Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi berada di urutan teratas daftar calon presiden 2019.

oleh Septian DenyYusron Fahmi diperbarui 03 Nov 2017, 13:27 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebelum meresmikan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jumat (3/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Presiden Jokowi Widodo atau Jokowi berada di urutan teratas daftar calon presiden 2019.

Hasil survei Centre For Trategic International Studies (CSIS) periode 23-30 Agustus 2017 menyebut, elektabilitas Jokowi berada di angka 54 persen untuk kategori nonmilenial (usia 30 tahun ke atas) dan 33,3 persen kalangan milenial (17-29 tahun).

Pesaing terberat Jokowi adalah Prabowo Subianto. Ketua umum Partai Gerindra itu berada di urutan kedua dengan elektabilitas 24,5 persen untuk kelompok nonmilenial dan 25 persen kalangan milenial.

Selain dua nama populer tersebut, hasil survei CSIS juga memunculkan sejumlah nama calon yang berpotensi maju sebagai capres 2019. Di antara adalah nama Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut hasil survei CSIS , AHY berada di urutan delapan dengan elektabilitas 2,1 persen di kalangan nonmilenial dan 2,7 persen untuk kalangan milenial.

Sedikit kejutan muncul dari Ridwan Kamil. Sosok yang akan maju di Pilkada Jawa Barat 2018 itu berada di urutan tiga dan mendapat dukungan dari kalangan milenial sebesar 5,8 persen.

 

2 dari 2 halaman

Gerindra Garap Anak Muda

Peneliti CSIS Arya Fernandes menyatakan, persaingan ketat akan terjadi pada Jokowi dan Prabowo. Jokowi harus bekerja keras di kalangan milenial karena angka elektabilitas di kalangan ini relatif tidak jauh.

"Gerindra cukup bagus menggarap kalangan anak muda. Mereka bisa membuat brand anak muda. PKS dulu imejnya partai kampus, tapi sekarang tidak mampu kelola ini dengan baik," ujar Arya Fernandes, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Survei CSIS dilakukan dengan mengambil 600 sampel dengan metode penarikan sampel multistage random sampling. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka proporsional di 34 provinsi.

Saksikan vidio pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya