Kisah Antrean Tiket yang Berbuntut Kisruh

Kisruh seputar layanan penjualan tiket laga final Piala AFF 2010 masih terus berlanjut. Sebuah loket yang sudah ditunggu-tunggu suporter sejak pukul 02.00 WIB, pada siang harinya batal dibuka. Alhasil, para pengantre marah.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Des 2010, 10:41 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Kisruh seputar layanan penjualan tiket laga final Piala AFF 2010 masih terus berlanjut. Sebuah loket yang sudah ditunggu-tunggu suporter sejak pukul 02.00 WIB, pada siang harinya batal dibuka. Alhasil, para pengantre marah.

Ribuan suporter sudah mengantre dengan rapi sejak pagi buta di pintu Utara. Tiba-tiba, sekitar pukul 10.30 WIB, salah satu loket Stadion GBK dinyatakan tak jadi dibuka tanpa pemberitahuan lebih dahulu. Mereka yang sudah antre berjam-jam digeser begitu saja ke loket lain. Masuk akal bila emosi para pengantre terpancing. Ricuh pun terjadi. Polisi akhirnya membubarkan massa dengan melepas anjing penjaga.

Bukan hanya itu, para pengantre tiket Jumat (24/12) siang tanpa sengaja menemukan bundel pemesanan sekitar 500 lembar tiket kategori dua, lengkap dengan catatan jumlah uang dan fotokopi KTP pembeli di luar loket selatan Stadion GBK. [baca: Rekap Bukti Pembelian Tiket Dibuang Panitia?]. Tentu, para pengantre yang menemukan bundel ini geram. Mereka khawatir dengan tercecernya catatan ini akan ada masalah dalam penyerahan tiket asli ke pembeli pada 28 Desember nanti.

Sementara itu Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menyatakan upaya PSSI melayani para penggemar sepakbola sudah maksimal. (MEL)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya