Jokowi Minta Jonan Segera Terangi Indonesia Timur

Jokowi mengakui, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum menikmati listrik, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur.‎

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Okt 2017, 19:44 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Kapolri, Tito Karnavian (kanan) dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) berjalan menuju lokasi upacara HUT ke-72 TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Banten (5/10). (Liputan6.com/Pool/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memprioritaskan ‎pasokan listrik untuk wilayah Indonesia Timur.

Jokowi mengakui, masih banyak wilayah di Indonesia yang belum menikmati listrik, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian timur.‎ Untuk diketahui, saat ini masih ada sekitar 2500 desa yang belum menikmati listrik dengan optimal.

"Memang masih banyak di Indonesia bagian timur belum," kata Jokowi, ‎saat meresmikan pembangunan dan pengoperasian PLTU di Serang, Banten, Kamis (5/10/2017).

Dia pun meminta Jonan sebagai pemimpin instansi yang membawahi sektor ketenagalistrikan, memperioritaskan wilayah Indonesia Timur yang belum menikmati listrik untuk segera dilistiki. "Saya minta Pak Menteri ESDM agar Indonesia Timur jadi prioritas," ucapnya.

Menurut Jokowi, jika listrik sudah mengalir ke rumah-rumah penduduk maka akan ada aktifitas di malam hari, seperti anak bisa belajar. Selain itu, juga dapat meningkatkan perekonomian karena akan mendatangkan investasi.

"Anak kita bisa belajar, juga untuk investasi hotel pabrik-pabrik. Tapi yang paling penting anak kita bisa belajar," tutup Jokowi.

 

Sebelumnya, PLN menargetkan rasio elektrifikasi meningkat menjadi 90 persen di wilayah regional Ambon dalam tiga tahun mendatang. Saat ini rasio elektrifikasi baru mencapai 78 persen di wilayah Ambon.

Direktur Regional Wilayah Maluku Papua PT PLN (Persero) Hariyanto WS menuturkan, pihaknya menargetkan dapat mengaliri listrik di 277 desa hingga 2019-2020. PLN sudah mengaliri sekitar 112 desa hingga pertengahan tahun 2017.

Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi itu, PLN akan membangun pembangkit listrik di pulau-pulau yang masuk wilayah Maluku.

"Rasio elektrifikasi 78 persen, dan ditingkatkan menjadi 90 persen hingga 2019. Rata-rata 90 desa baru terlistriki setiap tahun. PLN bekerja keras meningkatkan kapasitas," ujar Hariyanto.

Ia menambahkan, kapasitas pembangkit listrik dapat mencapai 270 MW di wilayah Maluku hingga 2019-2020. Ini juga bagian dari program pembangkit listrik 35 ribu MW. "Akan bangun pembangkit di Pulau Seram, Buru, Tual dan Ambon," ujar dia.

Untuk memenuhi kapasitas listrik itu, PLN akan memaksimalkan energi baru terbarukan salah satunya dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Tulehu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya