Dari Filipina, Fadli Zon Bawa Kabar Gembira untuk Anggota DPR

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon bertemu Ketua Parlemen Filipina Pantaleon D Alvarez di sela-sela Sidang Umum ke-38 AIPA di Manila.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 18 Sep 2017, 11:26 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon prihatin dengan aksi cor kaki jilid kedua yang dilakukan oleh sejumlah petani dari Pegunungan Kendeng.

Liputan6.com, Manila - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melakukan pertemuan dengan Ketua Parlemen Filipina, Pantaleon D Alvarez, di sela-sela Sidang Umum ke-38 AIPA di Manila. Usai pertemuan, Fadli Zon mengungkapkan kabar gembira untuk anggota DPR RI.

"Ada yang menggembirakan, saat makan siang dengan Pantaleon, Ketua DPR sini (Filipina), di sini katanya pembuatan undang-undangnya sangat lamban. Ini berita bagus buat DPR RI. Karena dari 210 rancangan undang-undang dalam satu tahun, yang berhasil mereka selesaikan delapan. Kita (DPR RI) buat 40, yang selesai delapan juga. Jadi, jauh lebih bagus kinerja DPR kita daripada di Filipina," ujar Fadli saat bertemu dengan diaspora Indonesia di KBRI Manila, Filipina, Minggu (17/9/2017). 

Menurut politikus Partai Gerindra ini, parlemen Filipina mengaku sudah lelah dengan sistem kameral yang dianutnya. Sebab, sistem itulah yang menjadi penyebab lambannya pembuatan undang-undang di parlemen Filipina.

"(Selain anggota parlemen) Senator juga bilang sistem kameral kadang buat kacau. Dari DPR sini (Filipina) buat undang-undang dibawa ke senat, dari senat dibawa lagi ke DPR. Jadi, buat satu undang-undang luar biasa sulit, panjang, melelahkan, sedikit. Jadi, buat rekan DPR RI ini salah satu berita gembira," kata Fadli. 

Ia menjelaskan, dengan perbandingan jumlah undang-undang yang dibuat dan diselesaikan parlemen Filipina, kinerja DPR Indonesia lebih baik 25 persen.

"Cuma kadang-kadang masyarakat kita selalu yang dihitung adalah produk undang-undang, seolah DPR pabrik undang-undang. Padahal, kita bukan seperti pabrik sepatu yang selalu ditanya berapa produksi sepatu dalam setahun. Seharusnya yang dilihat itu prosesnya, itu membuatnya lama sekali," Fadli memungkasi.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya