Wakil Ketua MPR: Saracen Bisa Jadi Pintu Masuk Ungkap Kasus Lain

Hidayat juga mengungkapkan akun-akun tersebut termasuk ujaran kebencian dan bullying kepada pemerintah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 28 Agu 2017, 13:09 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengutuk aksi penyerangan Mapolda Sumut yang dilakukan dua orang bersenjata.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap pengungkapan sindikat penyebar ujaran kebencian Saracen, bisa menjadi pintu masuk membongkar jaringan kejahatan lainnya di media sosial.

Menurut Hidayat, saat ini masih banyak akun atau situs di dunia maya serupa dengan Saracen, yakni menyebarkan ujaran kebencian.

"Saracen jadi pintu untuk mengungkap keseluruhan, baik pornografi dan narkoba," ujar Hidayat dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR dan Kominfo di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (28/7/2017).

Tak hanya itu, Hidayat juga mengungkapkan akun-akun tersebut termasuk ujaran kebencian dan bullying kepada pemerintah.

"Kominfo dibantu aparat harus mengungkap,"kata dia.

Politikus PKS itu mengatakan, masih banyak situs-situs lain yang membahayakan, seperti pornogafi dan narkoba.

"Masih amat luar biasa, seperti dengan situs-situs porno, sama dengan narkoba yang juga luar biasa," jelas Hidayat Nur Wahid.

2 dari 2 halaman

Jokowi Minta Usut Tuntas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Kapolri Tito Karnavian untuk mengusut tuntas sindikat Saracen.

Jokowi mengungkapkan, tidak sekadar mengusut sindikatnya, dirinya juga meminta Kapolri menelurusi siapa saja yang menggunakan jasa sindikat Saracen.

"Saya sudah perintahkan kepada Kapolri diusut tuntas. Bukan hanya Saracen-nya saja, tetapi siapa yang pesen. Siapa yang bayar, harus diusut tuntas," ujar Jokowi di Silang Monas, Jakarta, Minggu 27 Agustus 2017.

Selain itu, Jokowi meminta mantan Kapolda Papua tersebut untuk menelusuri keterlibatan jenderal dalam sindikat tersebut. Menurut dia, masalah ini bukan soal saja soal siapa yang ada di dalam Saracen, tetapi juga siapa yang menggunakan jasanya.

"Tadi kan saya sampaikan, bukan hanya yang ada di organisasi itu, tetapi siapa yang pesan. Yang penting di situ," tandas  Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya