Ribuan Ekstasi dari Malaysia Nyaris Mencemari Parit di Bengkalis

Ribuan ekstasi yang dikemas dalam plastik bening masuk dari Malaysia ke Bengkalis, Riau, lewat Pelabuhan Bantan.

oleh M Syukur diperbarui 25 Agu 2017, 23:22 WIB
Ribuan ekstasi yang dikemas dalam plastik bening masuk dari Malaysia ke Bengkalis, Riau, lewat Pelabuhan Bantan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dua kilogram narkotika jenis sabu dan 1.988 butir pil ekstasi asal Malaysia nyaris mencair dalam parit setelah dibuang dua pemuda di Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau, bernama Hendri dan Buyung Zulfikar. Namun, barang haram bernilai miliaran rupiah itu diselamatkan sebagai barang bukti.

Mekanik bengkel dan buruh bangunan itu panik melihat sejumlah personel Unit Reserse Kriminal Polsek Bantan yang menghentikannya. Keduanya lalu dibawa ke Mapolsek untuk pengusutan lebih lanjut.

"Kasus ini masih dalam pengembangan untuk mengungkap jaringan kedua tersangka," kata Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Jumat (25/8/2017).

Guntur menerangkan, pengungkapan itu berawal dari informasi masuknya sabu dan ekstasi dalam jumlah besar dari Malaysia ke Pelabuhan Bantan. Petugas selanjutnya menyelidiki dengan mengintai gerak-gerik kedua pelaku.

Hasil penyelidikan, kedua tersangka terlihat mengambil sebuah paket dari Malaysia. Mereka lalu pergi membawa paket memakai sepeda motor Honda Vario BM 4783 DD.

"Kepolisian membuntuti pelaku dan menghentikannya di Desa Muntai Barat," ucap Guntur.

Saat dihentikan petugas, dua pemuda berusaha membuang bungkusan yang dibawanya ke dalam parit. Mereka ditangkap sementara barang bukti nyaris tenggelam dalam air. Namun, petugas berhasil mengambilnya.

Hasil pemeriksaan, paket itu berisi dua bungkusan berisi sabu seberat dua kilogram dan lima bungkus plastik bening yang berisi 1.988 butir pil ektasi. Semuanya, termasuk dua pemuda itu, dibawa ke Mapolsek untuk pengusutan lebih lanjut.

Turut pula disita sebuah sepeda motor, dua ATM BRI, dua ATM Mandiri, satu ATM BCA, sebuah HP lipat, sebuah HP Samsung S5, sebuah HP Nokia, dan sebuah HP Lenovo.

"Keduanya merupakan jaringan narkotika internasional Malaysia. Pelaku berencana membawa sabu dan ekstasi ini untuk diedarkan ke Pekanbaru," kata Guntur.

Saat ini, petugas tengah mengembangkan temuan ekstasi tersebut untuk mencari tahu siapa penerima barang di Pekanbaru. Koordinasi dengan Mapolda Riau sudah dilakukan untuk mengungkap jaringan ini.

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya