Kaki Remaja Ini Terluka Saat Berenang, Diserang Monster Laut ?

Setelah 30 menit berenang dan naik ke daratan, bagian betis dan pergelangan kaki Sam mengeluarkan darah...

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Agu 2017, 06:54 WIB
Betis dan pergelangan kaki Sam Kanizay mengeluarkan darah setelah 30 menit berenang di pantai Brighton (AFP)

Liputan6.com, Melbourne - Ada hal aneh yang menimpa Sam Kanizay, seorang remaja asal Australia. Kedua kakinya terasa nyeri dan mengeluarkan darah setelah 30 menit berenang di pantai Brighton, pinggir kota Melbourne pada Sabtu 5 Agustus 2017 malam.

Dikutip dari laman Straits Times, Selasa (8/8/2017), setelah 30 menit berenang dan naik ke daratan, bagian betis dan pergelangan kaki Sam mengeluarkan darah dan tak dapat dihentikan.

"Airnya sangat dingin dan membuat kaki saya agak sakit dan nyeri ketika berada di dalam air. Rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum," kata petenis muda berusia 16 tahun tersebut.

"Langkah pertama yang saya lakukan adalah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan kaki saya dari darah. Tetapi percuma, darah itu terus mengalir dari kedua kaki saya."

"Jika diperhatikan, seperti ada ratusan lubang kecil atau gigitan berukuran kecil yang tersebar di bagian pergelangan dan betis kaki saya," ujar Sam.

Karena darah terus mengalir, kedua orangtua Sam langsung melarikannya ke rumah sakit. Setiba di sana, pihak dokter tak dapat menjelaskan apa yang terjadi pada Sam.

"Ada beberapa orang yang menduga jika ini adalah serangan kutu laut, tapi kami belum dapat memastikan apakah hal ini disebabkan oleh kutu laut," ujar dokter.

Penasaran dengan makhluk apa yang menyebabkan kaki Sam mengeluarkan darah, sang ayah memutuskan kembali ke pantai dan mencoba memeriksa kondisi air di sana. Namun, ia tak menemukan apa-apa.

Laporan sejumlah ahli merujuk pada ikan pari atau ubur-ubur yang dicurigai sebagai makhluk yang menyerang kaki Sam.

Beda halnya dengan Dr Jeff Weir dari Dolphin Research Institute. Ia mengatakan, aliran darah pada bagian kakinya itu disebabkan oleh amphipodin oportunistik (krustasea kecil) yang menempel pada tumbuhan laut.

"Makhluk kecil itu tak dapat ditemui secara kasat mata, tetapi gigitan mereka dapat dirasakan seperti nyamuk dan lintah," ujar Dr Jeff Weir.

"Sam yang berenang di dalam air dingin tentu tak akan merasa begitu sakit ketika digigit. Ketika beberapa saat setelah digigit ia akan merasakan efek gigitan tersebut," tambahnya.

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya