WHO Peringatkan Bahaya di Balik Seks Oral, Apa Itu?

Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah memperingatkan akan penyebaran wabah gonore yang tak dapat disembuhkan.

oleh Citra Dewi diperbarui 07 Jul 2017, 20:20 WIB
Foto ilustrasi

Liputan6.com, Jenewa - Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah memperingatkan akan penyebaran wabah gonore yang tak dapat disembuhkan. Hal itu mereka umumkan setelah menemukan tiga orang terjangkit superbug penyebab penyakit itu.

Superbug adalah bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

WHO mengatakan, 'hanya persoalan waktu' sebelum antibiotik terakhir mampu mengobati gonore -- hingga akhirnya semua antibiotik resisten terhadap penyakit itu.

Gonore atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual atau sexually transmitted disease (STD) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau gonococcus.

"Gonorrhoeae adalah bakteri yang pintar," ujar spesialis reproduksi manusia WHO, Teodora Wi. "Setiap Anda memperkenalkan tipe antibiotik baru untuk menyembuhkannya, bakteri ini berkembang menjadi resisten."

Dikutip dari The Guardian, Jumat (7/7/2017), infeksi yang dalam sebagian besar kasus tak memiliki gejala, dapat menyebabkan penyakit radang panggul, kehamilan ektopik -- kehamilan yang berkembang di luar rahim, infertilitas, serta meningkatkan risiko tertularnya HIV.

Wi mengatakan, ditemukannya tiga orang yang resisten terhadap antibiotik gonore -- masing-masing berada di Jepang, Prancis, dan Spanyol. Kasus-kasus tersebut adalah puncak gunung es.

"Ini adalah kasus yang dapat menginfeksi orang lainnya. Ia dapat berpindah," ujar Wi.

Dilansir BBC, WHO memperkirakan setiap tahunnya terdapat 78 juta orang menderita gonore, yakni STD yang dapat menginfeksi alat kelamin, anus, dan tenggorokan.

Wi mengatakan, antibiotik dapat membuat bakteri yang ada di belakang tenggorokan, termasuk sebangsa gonore, berkembang resisten.

"Ketika Anda menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi seperti radang tenggorokan normal, ia bercampur dengan spesies Neisseria di tenggorakan Anda dan berakibat pada resistensi," kata Wi.

Masuknya bakteri gonore ke lingkungan ini melalui seks oral dapat mengakibatkan super-gonore.

"Di AS, resistensi (terhadap antibiotik) berasal dari pria yang berhubungan seks dengan pria karena infeksi faring (saat seks oral)," imbuh Wi.

Direktur Global Antibiotic Research and Development Partnership, Manica Balasegaram, mengatakan bahwa situasi saat ini "suram" dan ada kebutuhan mendesak akan obat-obatan baru.

"Kita sangat memerlukan peluang dari obat dan kandidat yang telah ada," ujar Balasegarm.

"Pengembangan pengobatan baru harus dapat diakses oleh semua orang yang membutuhkannya, sambil memastikan bahwa itu digunakan dengan tepat, sehingga resistensi obat dapat diperlambat sebanyak mungkin."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya