Harga Emas Turun Terbebani Kenaikan Suku Bunga

Harga emas catatkan penurunan ke level terendah dalam 3 minggu, pada perdagangan Kamis kemarin.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 16 Jun 2017, 06:36 WIB
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas catatkan penurunan ke level terendah dalam 3 minggu, pada perdagangan Kamis kemarin.

Penurunan ini berlanjut sejak Rabu di mana Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve menaikkan suku bunga dan memberi sinyal akan melakukannya lagi di tahun ini.

Emas untuk pengiriman Agustus turun US$ 21,3 atau 1,7 persen untuk menetap di level US$ 1.254,6 per ounce. Harga tersebut menjadi terendah sejak Mei, di antara perdagangan paling aktif.

Sementara harga perak turun 42 sen atau 0,25 persen untuk menetap di level US$ 16,716 per ounce. Harga ini juga menjadi yang terendah dalam sebulan.

Harga logam emas memang sering turun saat suku bunga naik, karena investor lari dari komoditas ini karena tidak membayar bunga.

Kepala The Federal Reserve Janet Yellen dan rekannya sebuah rencana untuk mengecilkan neraca bank sentral senilai US$ 4,5 triliun mulai tahun ini, karena mereka menaikkan suku bunga utama AS.

Analis mengatakan, kenaikan suku bunga sesuai dengan yang diperkirakan. Tapi nada hawkish dari bank sentral cukup mengejutkan.

"Jelas, the Fed tidak punya rasa takut. Mereka tidak takut untuk memanaskan situasi," ujar Kepala Analis Pasar di ThinkMarkets Inggris, Naeem Aslam dilansir dari Marketwatch, Jumat (16/6/2017).

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya