PLN Beli Listrik dari 6 PLTU Mulut Tambang

Enam PLTU Mulut Tambang tersebut tersebar di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jun 2017, 14:24 WIB
Pembangunan pembangkit listrik

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menandatangani perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) dari enam unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang.

Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, pembangunan enam unit PLTU tersebut terletak di mulut tambang batubara, dengan kapasitas total 1.500 Mega Watt (MW). "Kira-kira 1.500 MW. Itu kira-kira enam pembangkit," kata dia di ‎Jakarta, Sabtu (3/6/2017).

Menurut Sofyan, rencananya penandatanganan jual beli listrik dari pembangkit yang dibangun pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) itu berlangsung bulan depan. Enam pembangkit tersebut  tersebar di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

"Bulan depan enam masuk (tanda tangan kontrak jual beli pembangkit mulut tambang di Sumatera dan Kalimantan," tutur dia.

Seperti diketahui, dalam Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) periode 2017 - 2026 menyebutkan, PLN  akan mengembangkan PLTU Mulut Tambang dengan target total kapasitas sebesar 7.300 MW. Di mana 1.600 MW PLTU Mulut Tambang akan dibangun di Kalimantan. Sisanya berlokasi di Sumatera.‎

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sebelumnya mengatakan, dalam RUPTL 2017-2016, target ketenagalistrikan adalah mengoptimalkan pemanfaatan energi setempat, untuk pembangkitan tenaga listrik serta pemilihan teknologi yang lebih efisien. Harapannya ini dapat menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik.

Terkait pemanfaatan potensi energi primer per daerah, dalam RUPTL 2017-2026 menyebutkan jika penggunaan jenis pembangkit di tiap wilayah disesuaikan dengan ketersediaan sumber energi setempat atau yang terdekat, dengan begitu Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik menjadi lebih murah. Salah satunya dengan membangun PLTU di dekat mulut tambang batubara.

"Pemerintah fokus pada least cost basic energy, mendorong semua daerah memakai energi dasar yang paling kompetitif. Misal di Sumatera Bagian Selatan, energi dasar dari batubara masih besar sekali, sehingga didorong untuk membangun PLTU di Mulut Tambang," tutup dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya