Banyak Tanggal Merah, Penjualan Motor Melorot 10 Persen

Fasilitas pembelian kendaraan baru jelang mudik Lebaran dilakukan Adira Finance melalui program Serbu Lebaran.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 01 Jun 2017, 19:17 WIB
Pengunjung melihat produk mobil pada pameran kendaraan di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Sabtu (27/6). Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan aturan pelonggaran uang muka/DP untuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan akan kendaraan baru baik sepeda motor maupun mobil mengalami peningkatan saat jelang Lebaran. Ini tak lain karena masih banyak pemudik yang memilih kendaraan pribadi untuk ke kampung halaman dibandingkan angkutan masal.

President Director PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) Hafid Hadeli memprediksi, musim mudik Lebaran 2017 pembiayaan akan mengalami kenaikan 5-10 persen.

Namun demikian, kata Hafid, angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yaitu mencapai 10-15 persen.

“Bagaimanapun juga ini karena faktor dari ekonomi di Indonesia. Kita tahu, pertumbuhan GDP hanya 5 persen. Jadi belum ada peningkatan signifikan untuk sektor otomotif, karena kenyataannya roda dua saja April 2017 minus 10 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkap Hafid saat ditemui disela acara buka puasa bersama, di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Selain itu, penurunan penjualan di sektor otomotif jelang pada musim Lebaran 2017 yaitu, karena jumlah hari kerja di bulan ke-enam lebih sedikit, yakni hanya sampai 16 Juni 2017. Alhasil, berbagai kegiatan bisnis pun ikut terkendala.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya