Liputan6.com, Serang: Bank Indonesia (BI) membuka tempat penukaran uang recehan menjelang Lebaran di tempat peristirahatan sejumlah ruas jalan tol. "Jumlah loket penukaran uang yang disediakan BI tahun ini lebih banyak, karena permintaan penukaran uang juga meningkat," kata Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah, di Serang, Banten, Kamis (2/9).
Difi mengatakan, sejumlah loket penukaran uang yang disediakan antara lain di di rest area Km 19 Tol Jakarta-Cikampek, rest area tol Tangerang-Merak, dan rest area tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Selain itu, loket penukaran uang juga dibuka di lima stasiun kereta api di Jakarta, yakni stasiun Jatinegara, Kota, Senen, Gambir, dan Stasiun Tanah Abang.
Dalam menghadapi Lebaran 2010, kata Difi, BI menyediakan dana sekitar Rp 135 triliun untuk penukaran uang. Sekitar Rp 45 triliun di antaranya adalah uang pecahan kecil Rp 1000 logam dan lembaran Rp 2000, Rp 5000, dan Rp 10 ribu. "Setiap tahun ada peningkatan jumlah penukaran uang saat Lebaran sekitar 10-12 persen dengan konsentrasi paling banyak di Pulau Jawa," kata Difi.
BI mengingatkan warga berhati-hati terhadap peredaran uang palsu saat Lebaran. Daerah yang paling banyak ditemukan kasus peredaran uang palsu selama 2010 di antaranya DKI Jakata dan Banten.(ULF/Ant)
Difi mengatakan, sejumlah loket penukaran uang yang disediakan antara lain di di rest area Km 19 Tol Jakarta-Cikampek, rest area tol Tangerang-Merak, dan rest area tol Jakarta-Bogor-Ciawi. Selain itu, loket penukaran uang juga dibuka di lima stasiun kereta api di Jakarta, yakni stasiun Jatinegara, Kota, Senen, Gambir, dan Stasiun Tanah Abang.
Dalam menghadapi Lebaran 2010, kata Difi, BI menyediakan dana sekitar Rp 135 triliun untuk penukaran uang. Sekitar Rp 45 triliun di antaranya adalah uang pecahan kecil Rp 1000 logam dan lembaran Rp 2000, Rp 5000, dan Rp 10 ribu. "Setiap tahun ada peningkatan jumlah penukaran uang saat Lebaran sekitar 10-12 persen dengan konsentrasi paling banyak di Pulau Jawa," kata Difi.
BI mengingatkan warga berhati-hati terhadap peredaran uang palsu saat Lebaran. Daerah yang paling banyak ditemukan kasus peredaran uang palsu selama 2010 di antaranya DKI Jakata dan Banten.(ULF/Ant)
