Sensus Ekonomi 2016 Rampung, Ini Hasilnya

Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyelesaikan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Apr 2017, 11:42 WIB
Seorang peserta memperlihatkan logo sensus ekonomi 2016 saat peluncuran di Kantor BPS Jakarta, Jumat (8/5/2015). Badan Pusat Statistik (BPS ) meluncurkan logo baru sensus Ekonomi 2016 (SE2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) telah menyelesaikan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Dari sensus yang dilakukan pada Mei sampai Juni 2016, hasilnya ada peningkatan usaha sebesar 17,51 persen.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, dalam SE2016 ‎dilaksanaan pendaftaran usaha atau perusahaan seluruh lapangan usaha non pertanian. Secara umum dari hasil pendaftaran SE2016 tersebut diperoleh database Usaha Mikro Kecil (UMK) di wilayah perkotaan dan Usaha Menengah Besar (UMB) di seluruh wilayah Indonesia menurut kategori lapangan usaha, skala usaha, dan wilayah.

Berdasarkan ‎pendaftaran SE2016 menghasilkan total 26,71 juta usaha atau perusahaan yang dalam penyajiannya dikelompokkan dalam 15 lapangan usaha.

"Penggolongan kategori usaha atau perusahaan dalam SE2016 ini berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2015," kata Kecuk, di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Jumlah usaha hasil pendaftaran usaha atau perusahaan pada SE2016 ini meningkat 17,51 persen jika dibandingkan dengan jumlah usaha hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE2006) yang sebesar 22,73 juta usaha.

"Jadi dibanding sensus yang dilakukan 10 tahun lalu‎, mengalami peningkatakan 17,51 persen," tutur Kecuk.

Menurut Kecuk, bila dibedakan menurut skala usaha, ada 26,26 juta usaha atau 98,33 persen berskala UMK dan 0,45 juta usaha atau 1,67 persen berskala UMB.

Kecuk melanjutkan, hasil pendaftaran SE2016 menunjukkan distribusi usaha pada 2016 didominasi oleh jenis usaha perdagangan besar dan eceran, yaitu reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor sebanyak 12,3 juta usaha atau 46,17 persen dari seluruh usaha atau perusahaan yang ada di indonesia.

"Berikutnya, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum sebesar 16,72 persen dan industri Pengolahan sebesar 16,53 persen," tambah Kecuk.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya