9 Kalimat Ini Pantang Diucapkan Orangtua kepada Anak

Pikirkan kembali ucapan yang akan disampaikan kepada anak.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Apr 2017, 10:00 WIB
Hati-hati berucap perkataan yang buruk kepada anak.

Liputan6.com, Jakarta Pelampiasan kemarahan kepada anak dengan perkataan kasar dapat menyebabkan anak menjadi depresi atau makin nakal. Apalagi di saat mereka sedang mengalami tumbuh kembang, mereka dengan mudah menyerap apa yang orangtua ucapkan.

Tak hanya saat masa kecil saja, ketika anak sudah remaja dan dewasa, orangtua juga tetap perlu berhati-hati mengatakan ucapan tertentu.

Dilansir dari laman Times of India, Rabu (5/4/2017), ada beberapa ucapan yang patut dihindari kepada anak.

1. "Ibu atau ayah jauh lebih bertanggung jawab saat masih seusia kamu."

Membandingkan anak dan memberinya contoh dari apa yang Anda mampu saat Anda masih kecil adalah kesalahan besar yang pertama dilakukan orang tua. Ucapan ini akan merusak rasa percaya diri anak.

2. "Kamu selalu mengambil keputusan yang salah."

Jangan menghukum anak untuk menjadi dewasa. Tiap orang diperbolehkan melakukan kesalahan. Hal ini sebenarnya bagian dari proses pembelajaran.

Anak mungkin memutuskan mengambil bidang studi yang tidak menarik bagi Anda atau mungkin bekerja pada perusahaan yang Anda anggap tidak begitu membanggakan.

Namun, itu tidak berarti Anda menuduhnya salah mengambil keputusan. Tugas Anda sebagai orang tua adalah membimbingnya, tidak memaksakan ia mematuhi apa pendapat Anda.

2 dari 4 halaman

Membandingkan dengan saudara kandung

3. "Mengapa kamu tidak bisa lebih baik seperti saudara atau adikmu?"

Hindari membandingkan antara saudara kandung soal kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut dapat membuat permusuhan dan jurang perbedaan antara saudara kandung.

Anda tidak ingin anak memendam perasaan negatif kepada orangtua sendiri.

4. "Tinggalkan ibu atau ayah sendiri!"

Ada kalanya orangtua ingin dibiarkan sendiri. Ucapan "Tinggalkan saya sendiri!" dapat membuat anak merasa diabaikan, tidak diinginkan, dan tertekan pada waktu yang sama.

5. "Kamu seharusnya malu pada diri sendiri."

Pernyataan ini begitu keras terucap. Ucapan mengerikan seperti ini hanya akan membuat anak merasa "buruk". Beberapa anak ada yang nakal, tapi bukan berarti Anda menegurnya dengan ucapan seperti ini.

3 dari 4 halaman

Anak jadi pelampiasan kemarahan

6. "Kamu seperti ayah atau ibumu."

Tidak semua pasangan yang sudah menikah bahagia hidup bersama. Permasalahan rumah tangga sering dilampiaskan dalam ucapan yang tidak baik terhadap satu sama lain. Beberapa hubungan ada yang berujung perpisahan.

Anak-anak dapat menjadi saksi orangtua yang saling bermusuhan. Ketika Anda sedang bergolak dengan pasangan, lantas menghujani kebencian pada anak, saat itulah anak mulai kehilangan rasa hormat.

7. "Kamu selalu menemukan cara untuk menyakiti ibu atau ayah."

Ada kalanya anak-anak terluka dengan sentimen orang tua berupa melawan keinginan orangtua. Ucapan ini hanya akan membuat anak merasa bersalah tentang keputusan yang diambilnya.

Anak mungkin memenuhi tuntutan orangtua demi membuat orangtua bahagia. Namun, orangtua  menghilangkan hak kebahagiaan anak dalam jangka panjang.

Biarkan anak-anak mengambil keputusan sendiri dan hidup bebas dari rasa bersalah.

4 dari 4 halaman

Menyesali memiliki anak

8. "Lebih baik tidak punya anak daripada punya anak seperti kamu."

Sebagian besar ucapan di atas karena ledakan emosi yang ekstrem, tapi memiliki konsekuensi serius pada anak. Ucapan ini termasuk kalimat paling menyakitkan yang pernah Anda katakan kepada anak.

Berkata sesuatu seperti ini bisa membuat Anda menyesal seumur hidup.

9. "Jauhi teman-teman kamu yang tidak baik."

Menjauhkan anak dari teman-teman yang dianggap tidak baik dapat memperburuk pergaulan dan dunia anak. Orangtua tidak bisa memerintahkan anak mendapatkan teman yang baik.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya