Mengaku Bawa Bom di Dekat Gedung Putih, Pria Ini Ditahan

Seorang pria ditahan karena mengarahkan mobil yang dikemudikannya ke pos pemeriksaan Gedung Putih. Ia bahkan mengaku membawa bom.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 19 Mar 2017, 15:42 WIB
Gedung Putih (AFP)

Liputan6.com, Washington DC - Satu orang ditahan setelah mengemudikan mobil ke arah pos pemeriksaan di Gedung Putih pada Sabtu 18 Maret 2017 malam waktu Washington.

Pasca-peristiwa tersebut, keamanan di Gedung Putih segera ditingkatkan dan jalan-jalan di sekitarnya ditutup. CNN melaporkan, sopir mobil tersebut mengklaim memiliki bom.

Seperti dikutip dari BBC, Minggu, (19/3/2017), pada saat kejadian, Presiden Donald Trump sedang tidak berada di Gedung Putih. Ia tengah menghabiskan akhir pekannya di resor pribadinya di Mar-a-Lago di Florida.

Secret Service yang menangani keamanan Gedung Putih menjelaskan, sopir berusaha mendekati pos pemeriksaan di 15th Street dan E Street NW sekitar pukul 23.05. Yang bersangkutan kemudian diamankan petugas.

Peristiwa ini merupakan teror kali kedua yang melanda Gedung Putih belakangan ini. Pada Sabtu 12 Maret lalu, seorang pria tertangkap basah melompati pagar Gedung Putih pada tengah malam.

Saat disergap anggota Secret Service, pria bernama Jonathan Tran (26) mengatakan, dia adalah teman Trump.

Tran diketahui membawa tas ransel saat dia menerobos masuk ke dalam wilayah Gedung Putih. Setelah digeledah, tas itu tidak berisi bahan-bahan berbahaya.

Usai melompati pagar, Tran berhasil melintasi lapangan dan mendekati pintu masuk South Portico, sebelum akhirnya ia dibekuk.

"Tidak. Saya teman dari presiden. Saya sudah punya janji," ujar Tran saat ditangkap.

Atas peristiwa tersebut, Trump memuji langkah cepat Secret Service.

"Secret Service menjalankan tugasnya dengan sangat baik," kata Trump.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya