Trump Bangun Hotel hingga Taman Rekreasi, RI Makin Banjir Turis

Pemerintah harus meningkatkan kapasitas penumpang di bandara internasional dan bandara baru untuk dorong pariwisata.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Feb 2017, 18:36 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang berlatar belakang pengusaha properti ini memiliki sejumlah mega proyek di Indonesia, yakni resort dan taman rekreasi di Lido, Bogor dan hotel di Bali.

Pembangunan proyek raksasa ini diprediksi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis ke Indonesia.

"Potensi kunjungan wisman masih besar sekali ke Indonesia, kita punya wisata halal, keindahan alam dan budaya yang bisa ditingkatkan menjadi obyek wisata," jelas Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di kantornya, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Data BPS menunjukkan, kunjungan wisman ke Indonesia pada November 2016 sebanyak 1 juta kunjungan. Sepanjang Januari-November lalu mencapai 10,41 juta kunjungan wisman.

Turis asal China pada November mencapai 125.103 orang. Kemudian disusul oleh wisatawan asal Malaysia yang mencapai, 119.518 orang, asal Singapura sebanyak 118.205 orang, wisatawan Australia sebanyak 99.150 orang, dan wisatawan Jepang sebanyak 39.935 orang.

Tantangan terbesar untuk mendorong pariwisata, kata Sasmito, pemerintah harus meningkatkan kapasitas penumpang di bandara internasional dan membangun bandara baru.

"Problem-nya bandara besar di Indonesia mulai crowded, penuh, seperti di Soetta. Kalau penerbangan ke luar negeri kurang, wisman juga berkurang, jadi pemerintah bangun bandara di Majalengka, Kulon Progo, itu bisa mendorong wisata. Bangun bandara di perbatasan, karena turis juga masuk lewat pintu masuk itu," jelas dia.

Di sisi lain, Sasmito menuturkan, kebijakan imigrasi dari Donald Trump, seperti larangan masuk imigran dari 7 negara tidak akan berdampak ke Indonesia. Termasuk proteksionis di bidang perdagangan.

"Tidak ada dampaknya ke Indonesia. Kita ambil positifnya saja, Trump seorang businessman, pasti mikir untung rugi. Kalau perdagangan saling oke, tidak masalah, paling nanti bagaimana caranya supaya neraca perdagangannya bisa membaik, karena kita selalu surplus dengan AS," ujar dia.

Wakil Ketua Umum Destinasi Wisata Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Johnnie Sugiarto sebelumnya mengatakan, apabila resort dan taman rekreasi di Lido serta hotel Trump di Bali dibangun akan memberikan dampak sangat positif bagi destinasi pariwisata di Indonesia. Sebab tujuan wisata mengandalkan sumber daya alam Indonesia yang sangat bagus, kultur atau budaya, dan destinasi buatana manusia.

"Proyek di Lido akan menjadi kombinasi antara sumber daya alam dan buatan manusia. Jadinya pasti akan menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara," Johnnie menjelaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya