Air Selokan untuk Pembangkit Listrik

Warga Desa Sendangrejo, Sleman, Yogyakarta sejak lima tahun lalu berhasil membuat pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan memanfaatkan air selokan.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2010, 06:04 WIB
Liputan6.com, Yogyakarta: Tarif dasar listrik bagi pelanggan di atas 1.300  mulai naik per 1 Juli 2010. Namun ternyata hal itu tidak berpengaruh bagi warga Desa Sendangrejo, Minggir, Sleman, Yogyakarta. Sebab sejak lima tahun lalu warga setempat berhasil membuat pembangkit listrik tenaga mikro hidro.

Dengan memanfaatkan air selokan Van Der Wijck sepanjang satu kilometer, pembangkit listrik tenaga mikro hidro dapat diolah warga menjadi sumber daya energi alternatif. Pembangkit mikro hidro dengan daya mencapai sepuluh kwh ini telah mampu untuk menerangi balai desa dan tiga puluh rumah warga.

Cara kerja pembangkit listrik tenaga mikro hidro terbilang sederhana. Pertama air selokan ditampung dalam bak penenang lalu diolah ke bak turbin. Dari bak turbin kemudian dihubungkan ke generator menggunakan panel kontrol agar dapat menghasilkan listrik yang selanjutnya dialirkan ke rumah warga.

Meski masih belum dapat menghasilkan daya yang maksimal, keberadaan pembangkit mikor hidro yang dibangun dengan menghabiskan dana sekitar Rp 300 juta ini setidaknya mengurangi beban warga terhadap kenaikan tarif dasar listrik. Warga tenang karena jatah uang belanja tidak terganggu kenaikan TDL.(JUM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya