Rais Aam Bantah Pemerintah Intervensi NU

Rais Aam Dewan Syuriah PSBNU KH Sahal Mahfudz membantah anggapan pemerintah melakukan intervensi dalam muktamar ke-32. "Tidak ada itu intervensi," kata Sahal.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mar 2010, 18:19 WIB
Liputan6.com, Makassar: Rais Aam Dewan Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Sahal Mahfudz membantah anggapan pemerintah melakukan intervensi dalam muktamar ke-32. "Tidak ada itu intervensi. Pemerintah dan NU itu seperti teman tapi kritis," ujar Sahal saat menggelar konferensi pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/3).

Menurut Sahal, dari dulu NU tidak pernah diintervensi, tetapi sebaliknya NU terus mengkritisi kerja pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Supremasi NU sudah terjaga sejak awal pendirian NU. Menyangkut banyaknya kepentingan dalam tubuh NU saat ini, Sahal menjelaskan sejak dulu NU memang diisi dengan banyak kepentingan.

Sebelum terpilih untuk ketiga kalinya, Sahal Mahfudz sudah menjabat Rais Aam Syuriah PBNU 1999-2004. Pada Muktamar ke-31 di Solo, ia juga terpilih menjadi Rais Aam. KH Sahal adalah pemimpin Pondok Pesantren Maslakul Huda sejak 1963. Ponpes di Pati, Jawa Tengah, ini didirikan ayahnya, KH Mahfudz Salam, tahun 1910.(JUM/Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya