Melania Sering Ingatkan Donald Trump Soal Perilakunya di Twitter

Donald Trump dikenal sebagai sosok yang gemar mencuit di akun Twitternya. Tak jarang ia melontarkan sejumlah serangan kepada lawannya.

oleh Citra Dewi diperbarui 14 Nov 2016, 17:44 WIB

Liputan6.com, New York City - Melania Trump melakukan wawancara televisi pertamanya sebagai calon first lady Amerika Serikat. Dalam kesempatan itu, ia mengaku bahwa suaminya, Donald Trump, terlalu berlebihan ketika menggunakan Twitter.

Pengakuan itu ia sampaikan dalam acara "60 Minutes" yang ditayangkan CBS. Sang pemandu acara, Lesley Stahl, bertanya kepada Melania apa yang menyebabkan dia memperhatikan soal bullying di media sosial.

"Aku rasa ini penting karena banyak anak-anak dan remaja terluka," ujar Melania.

"Dan kita perlu untuk mengajari mereka bagaimana berbicara satu sama lain, bagaimana memperlakukan satu sama lain, dan berhubungan dengan cara yang baik," imbuh dia.

Dikutip dari Daily Mail, Senin (14/11/2016), Stahl pun bertanya mengenai kebiasaan Donald Trump bermain Twitter, di mana Presiden AS terpilih itu menggunakannya untuk menyerang orang-orang yang berseberangan dengan dia.

"Terkadang, itu membuatnya terlibat dalam masalah. Namun itu juga banyak membantunya," kata Melania.

Ketika Stahl bertanya apakah Melania akan memberi tahu suaminya ketika ia rasa sikap Trump keterlaluan, perempuan kelahiran Slovenia itu mengaku sering mengingatkannya.

"Aku memberi tahunya setiap saat," ujar dia. Stahl pun bertanya apakah Trump mendengarnya atau tidak.

"Aku rasa dia mendengarku. Tapi pada akhirnya dia melakukan apa yang ingin dia lakukan. Dia orang dewasa. Ia tahu konsekuensinya. Dan aku memberinya pendapat. Dan dia dapat melakukan apa pun yang ia suka," jawab Melania.

Selama ini Donald Trump dikenal sebagai sosok yang gemar mencuit di akun Twitter miliknya. Tak jarang sejumlah pernyataan kontroversial dan serangan bagi pihak yang berseberangan dengannya tak sungkan ia lontarkan.

Tantangan Melania Jadi Flotus di Bawah Bayangan Michelle Obama (Gedung Putih)

Menanggapi hal tersebut, Barack Obama sempat menyindir sosok yang akan menggantikan dirinya untuk menduduki kursi nomor satu AS.

"Jika seseorang tak bisa mengurus sebuah akun Twitter, mereka tak bisa menangani kode nuklir," gurau Obama dalam sebuah kampanye.

Bahkan setelah pemilihannya, Trump juga sempat menyerang para pengunjuk rasa yang menentang kemenangan dirinya. Ia menuduh bahwa aksi mereka dibayar oleh media.

Dalam kesempatan itu, Stahl juga bertanya kepada Melania tentang pertemuannya dengan Michelle Obama pada beberapa hari yang lalu.

Mantan model itu menyebut Michelle sebagai tuan rumah yang ramah, sangat hangat dan baik. Ia juga berkata bahwa keduanya berbincang soal membesarkan anak-anak di Gedung Putih.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya