Masih Ada Harapan Damai di Gaza Palestina

Menurut Pendeta Steven Khoury, pembangunan di Gaza bukan hanya membangun gedung-gedung, tapi juga membangun 'infrastruktur' hati.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 08 Okt 2016, 09:00 WIB
Menurut Pendeta Steven Khoury, pembangunan di Gaza bukan hanya membangun gedung-gedung, tapi juga membangun 'infrastruktur' hati. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika perang dan kekacauan masih kerap terjadi di Gaza, ternyata ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk menjaga harapan untuk masa depan.

Liputan6.com menerima seorang tamu bernama Steven Khoury, seorang pendeta yang melayani di umat Kristen Gaza.

Di antara hampir 2 juta orang di Gaza, sekitar 2.000 hingga 2.500 orang adalah pemeluk agama Kristen. 

Meski konflik terjadi di Gaza serta banyaknya orang yang hancur dan merasa pedih di sana, masih banyak juga orang yang memiliki harapan pada masa depan dan melihat masa depan menjadi lebih baik.

Pendeta Khoury mengatakan bahwa jalan menuju perdamaian di Gaza dimulai dari hati melalui pembangunan rasa saling percaya di antara golongan-golongan dalam masyarakat dan jangan berlandaskan kepada politik.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Khoury memandang Indonesia dapat memberi pengaruh besar.

Generasi milenial bisa sangat berpengaruh di media sosial tak terkecuali di Gaza.

Menurut Khoury, generasi milenial Indonesia juga bisa menjadi pencipta perdamaian dengan mengedepankan perdamaian, kasih, pengampunan dan penerimaan.

Menurut Pendeta Steven Khoury, pembangunan di Gaza bukan hanya membangun gedung-gedung, tapi juga membangun 'infrastruktur' hati. (Sumber The Palestine Chronicles)

Mengenai laporan PBB yang menyebutkan Gaza tidak lagi layak huni pada 2020, Khoury menyatakan tidak sependapat. Menurut dia, Gaza masih memiliki banyak harapan.

Baginya, walaupun kerap terjadi peperangan dan kekacauan, tapi di tengah-tengah itu semua selalu ada waktu untuk membangun.

Pembangunan yang dimaksud bukan hanya membangun gedung-gedung, tapi juga membangun 'infrastruktur' hati misalnya dengan membangun saling percaya, serta saling melihat pihak lain sebagai sesama manusia.

Asa belum pudar di Gaza. Apalagi, untuk para generasi muda yang bisa menjadi pencipta perdamaian, supaya menjadi orang yang saling percaya, mengasihi, dan peduli.

Berikut wawancara lengkap dengan Steven Khoury: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya