Miris, Demi Uang, Burung Hantu Dieksploitasi di Dieng

Demi mendapatkan uang dari pengunjung, tukang foto di Dieng mengeksploitasi burung hantu agar tetap terjaga di siang hari.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 11 Agu 2016, 11:31 WIB
Demi mendapatkan uang dari pengunjung, tukang foto di Dieng mengeksploitasi burung hantu agar tetap terjaga di siang hari.

Liputan6.com, Jakarta - Hewan sering kali jadi korban keserakahan manusia. Demi mendapatkan uang dari pertunjukan kebolehan mereka, manusia menyiksa hewan yang tidak memiliki kemampuan untuk melawan. Tengok saja di kebun binatang. Beberapa kebun binatang sering memperlakukan hewan tersebut dengan tidak baik.

Selain itu, di beberapa objek wisata juga sering terjadi eksploitasi hewan. Baru-baru ini, seorang netizen bernama Raisa Ghifari mengeluh tentang burung hantu yang dieksploitasi oleh para tukang foto di Dieng. Menurut Raisa, burung hantu yang notabene merupakan hewan nokturnal alias beraktivitas di malam hari, dipaksa tetap terjaga di siang hari agar bisa menarik pengunjung untuk berfoto bersama mereka.

Mirisnya lagi, burung hantu tersebut terkadang sengaja disemprot air agar tetap terjaga. Saat ditanya kepada pada tukang foto, mereka malah mengatakan hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah. Berikut lebih lengkapnya.

 

Teman2 ada yang pernah liburan ke Dieng? Kemarin adik saya berlibur kesana, dan saat pulang dia bawa cerita sedih tentang burung hantu.
Hah burung hantu? Iya.
Burung hantu yang dijadikan objek foto bersama untuk para pengunjung disana.


Kenapa sedih? Karena teman2 tau sendiri dong, burung hantu itu binatang malam, dan mereka di paksa untuk terjaga di siang hari untuk dijadikan objek foto bersama. Dan adik saya lihat sendiri mereka sesekali di SEMPROT AIR agar bangun dan mau diajak foto. Tempatnya pun panas sekali
Saat ditanya kepada para tukang foto itu, mereka bilang 'tidak apa2 udah biasa!', kasihan sekali
Yuk teman2 bantu kelestarian dan kesejahteraan hewan dengan TIDAK BERFOTO dengan mereka, dengan harapan praktek ini berkurang peminatnya dan syukur2 berhenti.


Dan semoga para tukang foto itu punya ide yang lebih baik untuk mencari nafkah tanpa harus menyiksa hewan.
Masih banyak objek lain yang tak kalah indah dan seru di Dieng dibandingkan sekedar berfoto dengan burung hantu.
Just my opinion, semoga tidak menyinggung siapapun dan tidak ada niat jelek sedikitpun
Share sangat dipersilahkan.

Keluhan tersebut telah dibagikan lebih dari 9.000 kali. Banyak netizen yang mengkritik ulah tukang foto tersebut.

"Wah bisa kena UU perlindungan binatang nih.. ini sama aja penganiayaan.. kasian bgt n Indonesia banget.. #miris," tulis Priscilla Dowling.

"Ya Allah kasihan banget cantik cantik burungnya.." tulis Dian Irawaty.

"Bulan mei g kesana bo...iyah emng banyak burung hantu nya di pajang tp g ga foto ma mrka soalnya kasian liat nya cma di jadiin objek wisata ...keliatan bgt mrka kaya kesiksa gitu di pakein rantai kaki nya trs di semprotin air biar mrka seger kata org nya ..." tulis Mical Purplemay.

Raisa Ghifari sendiri berusaha mengajak orang-orang untuk tidak berfoto dengan burung-burung hantu tersebut. Harapannya, dengan demikian, burung-burung hantu itu tidak lagi dieksploitasi dan dilepaskan ke habitat liar mereka. Bagaimana menurutmu?

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya