Cerita Mamat Korban Semburan Lumpur di Bekasi

Semburan lumpur ini diduga akibat proyek pemasangan pipa gas milik perusahaan BUMN.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Agu 2016, 19:07 WIB
Semburan lumpur ini diduga akibat proyek pemasangan pipa gas milik perusahaan BUMN. (Liputan6.com/Winda Priscillia)

Liputan6.com, Jakarta - Mamat, sopir yang bekerja di toko material Kampung Kebon Kelapa, Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara keramaian pada Minggu 7 Agustus 2016 sore.

Sore itu, Mamat, yang sedang beristirahat di lantai dua, langsung turun ke lantai dasar mencari sumber kegaduhan itu. Rupanya, warga sedang membicarakan munculnya semburan lumpur di permukiman.

Semburan lumpur ini diduga akibat proyek pemasangan pipa gas milik perusahaan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) di kawasan Marunda, Bekasi, Jawa Barat.

"Sekitar jam 5 itu lumpur mungkin sudah masuk kawasan perumahan. Tapi, jam setengah 10 malam kira-kira, lumpur baru masuk ke toko kita, kena ke material-material toko. Kebetulan saya sedang tidur sore, pas bangun sudah banjir lumpur," ujar Mamat, kepada Liputan6.com, Senin (8/8/2016).

Lumpur itu masuk dari celah dinding yang retak, hingga menggenangi seluruh ruangan toko material tempat Mamat bekerja. Lumpur itu terus mengalir hingga ke luar toko.

"Itu lumpur sampai keluar dari dalam toko," pungkas Mamat.

Bahkan, ketinggian genangan lumpur di toko material itu mencapai sekitar 20 sentimeter. Akibatnya, banyak barang dagangan rusak dan tak bisa dijual lagi. Selain itu, Mamat tentu harus kerja rodi kali akibat lumpur ini.

"Kena lah, barang-barang jualan ini banyak yang rusak kena lumpur," ujar Mamat.

Semburan lumpur ini tidak hanya menggenangi toko material tempat Mamat bekerja. Banyak rumah di kampung Kebon Kelapa yang mengalami hal serupa.

"Ini banyak tetangga sekitar kena juga, enggak cuman kita. Tingkat keparahannya tapi beda, ada yang rusak sedang, rusak parah juga ada, sekitar 20 sampai 30 sentimeter lah" tutur Mamat.

Tak hanya permukiman tempat Mamat bekerja, korban semburan lumpur diduga kini melebar ke kawasan perumahan lain. Sebab proyek pembangunan pipa sepanjang kurang lebih satu kilometer ini, masih terus berjalan.

"Kemarin malam kan semburan dari arah timur datangnya, sekarang sudah mulai bergeser ke arah barat. Pipanya terus jalan enggak berhenti, sekitar satu kilometer itu," tandas Mamat.

Lalu Lintas Lumpuh

Akibat semburan lumpur ini, sejumlah aktivitas warga di Jalan Marunda Makmur, RT 08 RW 03, Kampung Kebon Kelapa, Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, terganggu.

"Ini sepanjang jalan macet total, sampai hari ini masih," kata Mamat.

Sejak Minggu 7 Agustus 2016 malam, pihak penanggung jawab proyek pemasangan pipa gas di sekitar wilayah semburan lumpur, telah berupaya menanggulangi. Mereka mengerahkan alat penyedot ke perumahan warga yang terkena semburan lumpur.

"Kejadian sekitar jam setengah 10 malam sampai setengah 11 malam. Pas malam itu langsung dari pihak penanggung jawab proyek sudah kasih penyedot, tapi hanya sedot di luar saja, yang di dalam kita bersihin sendiri," ujar Mamat.

Sementara, Harbiandi, majikan Mamat mengatakan, pihak penanggung jawab proyek pemasangan pipa gas tersebut, menjanjikan ganti rugi dan siap bertanggung jawab terkait semburan lumpur ini.

"Kemarin sih dibilang akan ditindaklanjuti, enggak pasti juga sih, katanya akan tanggung jawab juga. Kasih ganti rugi, mungkin karena ini kerusakannya lumayan (parah)," pungkas Harbiandi. (Winda Priscillia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya