Liputan6.com, Ankara - Perdana Menteri Turki telah memperingatkan investigasi terhadap pelaku kudeta belum berakhir. Sebagaimana, pemerintah telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap puluhan jurnalis.
Lebih dari 15.000 orang telah ditahan karena dicurigai terkait aksi kudeta militer Turki dan setidaknya 8.000 orang masih berada di balik jeruji. Demikian menurut kementerian dalam negeri seperti dilansir dari Guardian, Kamis (28/7/2016).
Puluhan ribu orang telah dari berbagai institusi negara telah diinvestigasi, dan menurut kantor berita pemerintah Andolu, sekitar 1.700 tentara secara formal telah dipecat dari militer terkait kudeta. Pemerintah Turki juga menutup 45 koran dan 16 televisi.
Ankara mengatakan, Fethullah Gulen, ulama yang berada di pengasingan di AS, adalah sosok di balik kudeta gagal dengan menggunakan faksi di militer. Kudeta pada Jumat 15 Juli itu mengakibatkan 290 orang tewas.
"Investigasi masih berlanjut, masih banyak orang yang kami cari. Akan lebih banyak lagi penangkapan dan penahanan. Proses ini belum selesai," ancam Perdana Menteri Binali Yildirim.
Menteri Energi Berat Albayrak --yang juga sekaligus menantu Presiden Erdogan-- mengatakan otoritas Truki berencana mengadakan 'pembersihan' besar-besaran di institusi dan militer dari orang-orang Gulen jauh sebelum kudeta terjadi. Komentarnya itu membuat kesimpulan bahwa militer melakukan kudeta karena mereka telah mengetahui sesuatu.
Lebih dari 10.000 tentara dan setengah jenderal yang total berjumlah 358 itu telah ditahan. Akibatnya terjadi kekosongan kepemimpinan.
Pemerintah Turki juga mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 47 mantan staf koran Zaman yang sempat dianggap media pendukung Gulen sebelum diambil alih pemerintah pada Maret lalu. Semenjak saat itu editorial berubah menjadi pro-otoritas. Beberapa staf dipercaya telah mengundurkan diri dan meninggalkan Turki
Awal minggu ini Turki juga mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 42 jurnalis. 16 di antara mereka telah ditangkap.
Kudeta Militer Gagal, Turki Pecat 1.700 Tentara
Awal minggu ini Turki juga mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap 42 jurnalis. 16 di antara mereka telah ditangkap.
diperbarui 28 Jul 2016, 07:25 WIBPendukung Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengibarkan bendera nasional mereka ketika berkumpul di Taksim Square, pusat kota Istanbul, Sabtu (16/7). Ratusan warga turun ke jalan untuk merayakan kegagalan kudeta militer di Turki. (REUTERS/Huseyin Aldemir)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bahasa Inggris Kata Benda dan Kategorinya, Bantu Jalin Komunikasi
Tak Ingin Paksakan Elektrifikasi, Mercedes-Benz: Biarkan Pembeli Menentukan
Queen of Tears Cetak Rekor Rating Tertinggi TVN, Kalahkan Crash Landing on You
Kisah Bripda Daffa Fasya dan Bripda M Ferrari, Dua Polisi yang Turut Perkuat Timnas Piala Asia U-23
Jokowi Sebut 29 Perusahaan Singapura Antusias Investasi di IKN
9 Idol KPop yang Punya Senyum Paling Manis dan Khas, Jimin BTS Hingga Danielle NewJeans
Wisatawan Diminta Waspadai Gelombang Panas di Thailand, 30 Orang Meninggal karena Heatstroke
160 Kata Bijak Bahasa Inggris Singkat, Berisi Pesan dengan Makna Mendalam
Jebolan Startup Studio Indonesia Rancang Platform HR Management Terintegrasi
5 Cara Redakan Stres dan Ketegangan, Salah Satunya dengan Bernapas Dalam dan Perlahan
Fitur Flipside di Instagram Akan Dihapus
Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23 2024, PT LIB Susun 3 Opsi Jadwal Championship Series BRI Liga 1