Berkaca Soal Terorisme Lewat Novel

Damien Dematra berkisah melalui novel tentang seorang perempuan muda intelektual yang akhirnya terseret ideologi yang menghalalkan teror atas nama agama.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Des 2009, 13:42 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Anak muda yang sedang mencari jati diri terkadang memang bisa salah jalan. Bahkan sebagian dari mereka berani nekat mengorbankan hidupnya untuk aksi teror berlabel agama. Kenyataannya martir pelaku bom bunuh diri di negeri ini memang berasal dari kalangan muda. Fenomena inilah yang menginspirasi Damien Dematra untuk menuangkannya dalam sebuah novel berjudul provokatif: Demi Allah, Aku Jadi Teroris.

Seperti diungkapkan Damien dalam peluncuran novel ini di Jakarta, karya fiksi ini mengungkap proses pencarian Tuhan oleh Kemala, mahasiswi kedokteran yang cantik namun lugu. Di tengah perjalanan hidupnya, ia terseret ideologi yang menghalalkan teror atas nama agama. Penulis menegaskan, dalam kisah ini korban bukan hanya mereka yang meninggal akibat aksi teror, melainkan juga sang pelaku yang kerap tak menyadari kesalahannya.

Hadir pula dalam peluncuran novel setebal 237 halaman ini mantan Kepala Detasemen Khusus 88 Surya Dharma. Surya mengatakan, menumpas akar terorisme tidak bisa dengan kekerasan. Sementara itu, mantan petinggi Jamaah Islamiyah Nasir Abbas menyatakan, memberangus terorisme tidak cukup hanya dengan memenjarakan mereka.(ZAQ/YUS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya