Harga Terkendali, BI Prediksi Inflasi Juni 0,6 Persen

Bank Indonesia perkirakan laju inflasi pada Juni tidak akan menjadi yang tertinggi selama setahun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Jun 2016, 17:24 WIB
Pedagang tengah menata dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Selasa (3/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan harga bahan kebutuhan pokok relatif terkendali seperti beras dan daging ayam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) meyakini sebagian besar harga pangan terkendali pada Juni. Hal ini menjadi dasar Bank Indonesia untuk menetapkan perkiraan angka inflasi‎ sebesar 0,6 persen pada Juni 2016.

Kepala Divisi Assesment Inflasi Bank Indonesia ‎Rizki E Wimanda mengungkapkan pemicu inflasi setidaknya dari beberapa bahan pangan, salah satunya minyak goreng.

"Inflasi 0,6 persen kita perkirakan pada Juni. Itu dipengaruhi dari harga daging sapi, ayam, bawang putih dan minyak goreng," kata Rizki di Gedung Bank Indonesia, Jumat (17/6/2016).

Harga belum turun menjadi risiko pemicu inflasi tersebut. Namun BI akan terus berkoordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengendalikan harga.

Di angka 0,6 persen tersebut Rizki meyakini lebih baik jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Terlebih bulan ini masuk Ramadan yang biasanya harga pangan mayoritas ada kenaikan.

"Kalau bulan Ramadan ini yang paling rendah, tahun 2013 itu 0,78 persen, tahun lalu di bawah sedikit, bulan ini hanya 0,6 persen. Dengan begitu kita optimistis sampai akhir tahun akan ada di kisaran 4 persen," papar dia.

Rizki memperkirakan, laju inflasi itu tidak akan menjadi yang tertinggi selama setahun. Inflasi tertinggi diperkirakan pada Juli. Tingginya inflasi itu karena rencana kenaikan tarif dasar listrik yang rencananya diterapkan bulan depan.

"Tapi kalau tidak ya pasti lebih rendah, nanti relatif tinggi itu biasanya di akhir-akhir tahun, karena berbarengan masa-masa liburan," tutur Rizki. (Yas/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya