Zulhas dan Akom Tanggapi Razia Satpol PP di Warteg Saeni

Menurut Akom, bila ada perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama, sudah sepatutnya diingatkan secara persuasif.

oleh Ahmad Romadoni Putu Merta Surya Putra diperbarui 13 Jun 2016, 04:33 WIB
Sosok seperti Din Syamsuddin, Ali Maskyur Musa, Siti Zuhro, dan Chusnul Mariyah, pada 16 Mei 2016 menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan

Liputan6.com, Jakarta - Razia terhadap warung makan di siang hari selama Ramadan yang dilakukan Pemerintah Kota Serang, Banten jadi sorotan. Dalam razia itu aparat menyita semua makanan yang ada di warung makan milik Saeni, seorang pedagang di Pasar Rau, Desa Cikepuh, Kota Serang, Banten. Hal inilah yang dinilai menyalahi asas keadilan.

Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, seharusnya Satpol PP setempat tak perlu menggelar razia seperti itu. Karena peringatan lisan bisa dilakukan, sehingga tak perlu ada yang disita.

"Sebaiknya diingatkan persuasif. Agama Islam itu damai, agama yang tidak menyukai kekerasan. Mengingatkan pada masyarakat harus persuasif," kata Akom di Jakarta, Minggu (12/6/2016) malam.

Menurut dia, umat Islam tahu apa yang dilakukannya, termasuk yang dilakukan para pemilik warung. Bila ada yang tidak sesuai dengan ajaran agama sudah sepatutnya diingatkan secara persuasif.

"Agama Islam suka kedamaian dan tidak menyukai kekerasan," tegas Akom.

Banyak Persoalan Lain

Di lokasi yang sama, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, cara-cara kekerasan seperti itu sudah tidak zaman lagi. Seharusnya permasalahan itu bisa diselesaikan secara musyawarah.

"Kita punya Pancasila, kalau ada perbedaan bisa dikasih tahu baik-baik. Jadi zaman ini tidak ada toleransi terhadap perlakuan otoriter, keras, kasar seperti itu," kata Zulkifli.

Ketua Umum PAN itu menilai, saat ini masih banyak permasalahan bangsa yang harus diselesaikan. Seperti harga pangan yang tak kunjung turun yang seharusnya menjadi perhatian.

"Ini bulan puasa sudah cukup soal itu. Banyak persoalan negeri ini yang substansial dan perlu dipikirkan oleh semua kita. Jadi tanya perusahaan-perusahaan besar. Jangan cuma ibu itu saja. Tapi janganlah diperpanjang," ujar Zuhas.

Harus Jadi Pelajaran

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono mengaku kecewa melihat tingkah laku Satpol PP Kota Serang yang tidak manusiawi. Saat pemerintah menahan agar ormas tidak sweeping, malah aparat pemerintah yang melakukan itu.

"Pemerintah sendiri mengingatkan jangan ada kegaduhan dalam bulan Ramadan ini, ormas-ormas jangan sweeping, tapi tahu-tahu Satpol PP malahan. Ini sangat memalukan. Ini jadi pelajaran, karenanya ini jangan terulang lagi," ujar Agung.

Razia seperti itu sangat bertolak belakang dengan semangat kebangsaan. Puasa atau tidak itu menjadi urusan pribadi masing-masing, terlebih banyak buruh di daerah sana.

Sedangkan Ketua Umum Golkar Setya Novanto melihat, Pemerintah Provinsi Banten sebenarnya bisa memberikan solusi dengan memberikan tempat bagi para pedagang sehingga pedagang tetap bisa berjualan dengan baik.

"Pemda harus memberi tempat yang baik karena mereka berjualan untuk menafkahi keluarganya. Kalau ada hal kaya gitu harus diberi tempat, nanti saya akan tinjau langsung," tegas Setya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya