Jerman Bantu RI Kembangkan Listrik dan Energi Baru Terbarukan

Pemerintah Jerman mendukung pengembangan dan pembangunan sektor energi Indonesia khususnya listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT)

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Mei 2016, 16:55 WIB
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jerman mendukung pengembangan dan pembangunan sektor energi Indonesia khususnya listrik dan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) kedua negara.

Parliamentary State Secretary Uwe Beckmeyer yang mewakili Pemerintah Republik Federal Jerman ‎mengatakan, penandatangan MoU tersebut merupakan langkah baru dalam kerjasama ekonomi dan energi yang dipayungi kedua pemerintah.

Beckmeyer mengungkapkan, sebelumnya, telah dilakukan kerjasama antara perusahaan, Indonesia dengan Jerman, yaitu PT PLN (Persero) dan Siemens‎.

"Dalam mengaplikasikan deklarasi itu, kami telah menandantangani MoU antara PLN dan Siemens. Saya pikir payung pemerintah juga penting untuk memulai hubungan kerjasama,"‎ kata Backmeyer dikantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (18/5/2016).

Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, kedatangan perwakilan Pemerintah Jerman tersebut merupakan bentuk tidak lanjut kesepakatan sebelumnya yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan Pemerintah Jerman. Melalui kerjasama tersebut Jerman akan mendukung pengembangan listrik dan EBT.

"Saya ingin menekankan, betapa besarnya minat investor internasional terhadap program ketenagalistrikan, oleh karena itu memang kita mesti mempercepat dan meluruskan semua hal supaya hambatan-hambatan itu bisa diselesaikan dengan baik," ungkap Sudirman.

Sudirman melanjutkan, kerjasama PLN dengan Siemens tidak hanya berupa kerjasama teknologi kelistrikan dan pengembangan EBT. Tetapi juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga dapat meningkatkan keterampilan dan kualitas SDM Indonesia yang sejalan dengan program kelistrikan 35 ribu MW.

"Proyek ini akan sangat terbuka bagi pemuda pemudi indonesia untuk tidak saja berpartisipasi dalam program training tapi juga dalam menjadikannya sebagai lapangan kerja baru, yang saya kira akan makin besar dan sejalan dengan lajunya program 35 ribu MW‎," tutup Sudirman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya