Miliarder Ini Dukung Donald Trump Larang Muslim Masuk AS

Dirinya akan setuju dengan gagasan bakal calon presiden Donald Trump untuk melarang muslim masuk ke Amerika Serikat.

oleh Vina A Muliana diperbarui 14 Mei 2016, 19:11 WIB
Pickens mengatakan ia akan mencegah muslim untuk masuk ke Amerika Serikat sampai pemerintah benar-benar bisa memeriksa mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder dan pengusaha minyak asal Amerika Serikat T. Boone Pickens mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Ia mengatakan bahwa dirinya akan setuju dengan gagasan bakal calon presiden Donald Trump untuk melarang muslim masuk ke Amerika Serikat.

Melansir laman CNNMoney, Minggu (14/5/2016), ia menyampaikan hal tersebut dalam sebuah konferensi di Las Vegas, Amerika Serikat. Pickens mengatakan ia akan mencegah muslim untuk masuk ke Amerika Serikat sampai pemerintah benar-benar bisa memeriksa mereka.

“Cegah mereka masuk sampai kita benar-benar bisa tahu siapa mereka,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Pickens juga mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Donald Trump akan hal ini. Ia berencana untuk menyumbang sejumlah uang untuk kampanye bakal calon Presiden Amerika tersebut.

Foto dok. Liputan6.com

Pickens menjelaskan bahwa ia tidak takut dengan konsekuensi ekonomi yang dapat terjadi apabila gagasan tersebut diwujudkan.

“Kita sudah memiliki banyak orang di Amerika,” tandasnya.

Pickens mengerti betul bahwa Amerika Serikat merupakan negara yang dibentuk dari imigran. Namun ia mendukung untuk tidak mengijinkan muslim dengan mudah masuk ke Amerika Serikat.

Sebelumnya, gagasan untuk menghalau muslim untuk masuk ke Amerika Serikat disampaikan oleh bakal calon presiden dari partai Republik, Donald Trump. Pernyataannya tersebut pun menuai reaksi beragam dari banyak pihak.

Mantan wakil presiden Amerika Serikat Dick Cheney mengatakan bahwa gagasan tersebut bertentangan dengan apa yang dipegang selama ini.

Miliarder lainnya Sam Zell yang juga merupakan donatur partai republic juga tidak setuju akan ide untuk menghalau muslim untuk masuk ke Amerika Serikat. (vna)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya