Panglima TNI: RI Tak Akan Bayar Tebusan 4 WNI Sandera Abu Sayyaf

Menlu Retno Marsudi menyatakan pihaknya juga terus memantau perkembangan pembebasan empat WNI.

oleh Yanuar H diperbarui 05 Mei 2016, 14:57 WIB
Menlu Retno Marsudi bersama panglima TNI dari Malaysia dan Filipina. (Dokumentasi Kemlu)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pemerintah sudah berupaya keras agar empat WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina dapat pulang dengan selamat. Ia pun tengah berkoordinasi terus dengan pemerintah Filipina.

Menlu Retno juga menyebut saat ini lokasi empat WNI sandera di Filipina sudah diketahui.

"Kita kembali tingkatkan koordinasi dengan otoritas Filipina. Kemarin sore kita juga ketemu. Ini masih terus kita tingkatkan," ujar Menlu Retno di Gedung Agung pada Kamis (5/5/2016).

Selain itu, pihaknya juga terus memantau perkembangan pembebasan empat WNI. Namun yang jelas seluruhnya dalam kondisi baik dan sehat. Koordinasi baik dengan pemerintah Filipina ini diharapkan dapat segera membebaskan para sandera.

"Kita terus memantau kelompok mana yang pegang semuanya. Kita koordinasi pelepasan empat sandera. Mereka semua dalam keadaaan baik," ujar Menlu Retno.

Sementara itu, Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyatakan tetap tidak akan memberikan uang tebusan 200 juta peso yang diminta penyandera. Menurut dia, pemerintah tidak akan tunduk dengan permintaan tersebut.

"Indonesia tidak akan pernah mau bayar," ia menegaskan.

TNI pun menunggu koordinasi dengan pemerintah Filipina dalam upaya pembebasan empat WNI itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya