Spotify Akuisisi Startup Pengumpul Foto Konser Musisi

Lewat akuisisi ini, Spotify ingin membantu para musisi mengenal dan berinteraksi dengan fans-nya

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 29 Apr 2016, 17:00 WIB
Spotify dikabarkan makin dekat bawa layanannya ke Indonesia (sumber: spotify.com)

Liputan6.com, Jakarta - Spotify baru saja menyelesaikan proses akuisisi perusahaan rintisan (startup) bernama CrowdAlbum. Sayangnya, perusahaan asal Swedia itu tidak memberikan informasi nilai akuisisi tersebut.

Dilansir laman Business Insider, Jumat (29/4/2016), Spotify berharap melalui akuisisi ini dapat mendukung pengembangan produk-produknya. Nantinya, para musisi dapat memahami, berinteraksi, dan memonetisasi pendengarnya.

"Kami bekerja setiap hari untuk mencari cara mempererat koneksi antara artis dan fans-nya," ujar VP Product Spotify Charlie Hellman dalam pernyataannya.

Tak hanya itu, akuisisi ini menjadi cara Spotify memberikan bantuan untuk para musisi baik melalui layanan Spotify maupun di luar layanan tersebut, khususnya saat mengadakan tur.

CrowdAlbum sendiri merupakan platform untuk mengumpulkan foto dan video dari acara musik yang dibagi melalui media sosial.

Kumpulan foto dan video tersebut kemudian menjadi dokumentasi para musisi sekaligus membantu mereka mengenali dan berhubungan dengan para fans.

Saat ini, CrowdAlbum sudah bekerja sama dengan lebih dari 1.000 artis dan rekanan tempat pertunjukan di Amerika Serikat. Beberapa musisi yang sudah pernah bekerja sama dengan CrowdAlbum adalah Pearl Jam, Foals, dan The Spill Canvas.

Spotify sendiri beberapa waktu lalu sempat diterpa kabar kurang baik. Data pengguna layanan Spotify disebut telah diretas oleh hacker dan bocor di internet. Namun, Spotify memastikan layanan tidak diretas dan data seluruh penggunanya masih tetap aman.

(Dam/Isk)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya