Bulog Perbanyak Penyimpanan Gabah di 2016

Kementerian BUMN untuk memberikan arahan pada Perum Bulog untuk melakukan penyimpanan‎ gabah lebih banyak di 2016

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Mar 2016, 13:17 WIB
Tempat pengeringan gabah di provinsi Chainat, Thailand (16/12/2015). Indonesia mengimpor beras dari Thailand sebagai ca¬dangan beras untuk kebutuhan di dalam negeri hingga awal tahun depan.(REUTERS / Jorge Silva)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN untuk memberikan arahan pada Perum Bulog untuk melakukan penyimpanan‎ gabah lebih banyak di 2016.

Deputi Bidang Usaha Agro dan Industri Farmasi Kementerian BUMN Wahyu Kuncoro mengungkapkan‎ penyimpanan gabah itu demi meningkatkan kualitas beras yang nantinya disalurkan Bulog ke masyarakat, terutama untuk Beras Sejahtera (Rastra).

"Selama ini kan nyimpennya beras, ini sesuai perintah Pak Presiden, kita tingkatkan kualitas penyimpanan kita, dengan mencoba memperbanyak penyimpanan gabah," kata Wahyu di Kementerian BUMN, Kamis (24/3/2016).

 

Wahyu menambahkan, Bulog tahun ini menargetkan penyimpanan beras mencapai 4 juta ton, sesuai kapasitas maksimal gudang Bulog yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari 4 juta itu, penyimpanan gabah akan dicoba untuk lebih dominan.

Belum mampunya Bulog dalam melakukan penyimapanan gabah secara maksimal disebabkan minimnya fasilitas infrastruktur yang dimiliki, seperti mesin pengeringan dan mesin penggilingan.

"Kita akan coba investasi besar di Bulog untuk beberapa alat itu, karena ini tuntutan," tegasnya.

Dilaporkan Wahyu, sampai saat ini Bulog baru menyimpan beras dari para petani sebanyak 40 ribu ton. Angka ini diakui Wahyu masih sangat kecil jika melihat target penyimpanan mencapai 4 juta ton.

Masih minimnya penyerapan dari para petani ini karena dampak elnino yang terjadi di awal tahun 2016 yang menyebabkan musim panen para petani mundur. Diharapkan mulai bulan Mei, penyerapan beras dan gabah yang dilakukan Bulog bisa meningkat signifikan. (Yas/Zul)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya