Tantangan Mobil dan Motor Listrik Indonesia

Sejumlah negara termasuk Indonesia disarankan mencari sumber alternatif bahan bakar baru, termasuk listrik.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 05 Mar 2016, 19:44 WIB
Nissan Leaf ternyata dapat diretas, terutama fungsi-fungsi yang bisa dikontrol menggunakan ponsel.

Liputan6.com, Depok - International Energy Agency (IEA) memprediksi era kendaraan combustion engine akan musnah pada 2050. Sejumlah negara termasuk Indonesia disarankan mencari sumber alternatif bahan bakar baru, termasuk listrik.

Tapi bila suplai energi motor dan mobil listrik melalui pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan solar, efisiensi tak bisa dikejar.

"Efisiensinya akan menjadi kecil. Mobil (listrik) kita secara tidak langsung masih menggunakan bahan bakar fosil jadi sama saja," kata Anggota Perwakilan Dewan Energi Nasional, Rinaldy Dalimi saat ditemui di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, Sabtu (5/3/2016).

Dewan Energi Nasional dalam draft rencana umum energi nasional meminta pemerintah menggunakan pembangkit listrik dengan tenaga terbarukan, seperti angin dan surya.

Sebagai perbandingan, total efisiensi sepeda motor combustion engine hanya memiliki efisiensi sebesar 17 persen. Sedangkan motor listrik, yang energinya berasal dari pembangkit listrik non fosil bisa mencapai 26 persen.

"Perkembangan teknologi dan mobil sedunia adalah mobil dan motor listrik. Masa depan kita adalah ketika kita bisa memproduksi listrik sendiri," ucapnya.

Listrik dari nuklir tidak tepat

Rinaldy tak menampik pembangkit listrik tenaga nuklir bisa jadi alternatif. Tapi, ia menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki ladang uranium sehingga perlu impor.

"Apabila punya PLTN kita akan impor uranium. Perlu jadi catatan setelah peristiwa Fukushia harga listrik yang disuplai dari PLTN lebih tinggi daripada batubara," ujarnya.

Sehingga, apabila memanfaatkan PLTN untuk menyuplai listrik untuk kendaraan dinilai tidak tepat.

Di samping sumber energi yang masih tergantung pada bahan bakar fossil, pengembangan mobil listrik masih terkendala baterai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya