Budayawan dan Seniman Bali Protes Malaysia

Selain protes, mereka prihatin terhadap perbuatan pemerintah Malaysia. Sebab, bukan kali ini saja negeri serumpun tersebut mengklaim sejumlah hasil budaya Indonesia sebagai budaya asli negaranya.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Agu 2009, 16:40 WIB

Liputan6.com, Denpasar: Klaim Malaysia terhadap tari Pendet menuai protes sejumlah anggota Dewan Perwakilan Daerah, budayawan dan seniman tari di Bali. Mereka pun menggelar aksi keprihatinan, jumpa pers, dan demo tari Pendet di Taman Budaya di Kota Denpasar, Bali, Sabtu (22/8).

Selain protes, mereka prihatin terhadap perbuatan pemerintah Malaysia. Sebab, bukan kali ini saja negeri serumpun tersebut mengklaim sejumlah hasil budaya Indonesia sebagai budaya asli negaranya. Dikhawatirkan, bila pemerintah diam, maka banyak bagian budaya Indonesia yang akan hilang dan diakui oleh negara lain [baca: Lagi, Malaysia "Pinjam" Budaya Indonesia].

Demo tari menghadirkan penari Pendet senior Alit Arini bersama sejumlah penari cilik. Menurut para seniman tari Bali, tari Pendet sudah ada sejak ratusan tahun lampau di Pulau Dewata. Ini berawal sebagai tarian sakral yang hanya ditampilkan di tempat-tempat suci. Namun, seiring dengan perkembangan dunia pariwisata, tarian ini sekitar era 50-an dimodifikasi dan dikembangkan menjadi tari Pendet atau tarian penyambutan di sejumlah acara [baca: Pendet Tergolong Tarian Tertua di Bali].(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya