Ahok: Jakarta Lebih Baik Tidak Ada Bus daripada Bunuh Orang

Ahok menyalahkan Transjakarta yang tidak bisa menambah jumlah bus sehingga peluang itu diambil Metro Mini yang ugal-ugalan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 17 Des 2015, 12:52 WIB
Bus Kopaja 612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan menunggu penumpang di terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (7/10). Pemprov DKI berencana secara bertahap akan menghapus angkutan umum bus berukuran sedang di Ibukota. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berang dengan bus Metro Mini yang ugal-ugalan, sehingga menelan korban jiwa.

"Makanya saya mau habisin. Saya yakin warga Jakarta lebih baik enggak ada bus daripada ‎bus yang bunuh orang," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Masih banyaknya Metro Mini tak layak beroperasi, menurut Ahok, tidak lepas dari peran PT Transjakarta. Dia menilai Transjakarta gagal menambah armada, sehingga peluang itu dimanfaatkan pemilik Metro Mini.

"Ini kurang ajarnya Transjakarta, beli bus enggak bisa. Transjakarta sudah saya perintahkan dari 2014 untuk beli bus yang banyak, kerja sama dengan bus swasta yang banyak,‎" ujar dia.

Meski begitu, Ahok tetap ngotot agar angkutan umum yang tidak layak pakai itu segera dikandangkan. Agar kebutuhan warga Jakarta tetap terpenuhi, mantan Gubernur Belitung Timur itu meminta bantuan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignatius Jonan meminjamkan 600 armada bus untuk warga Jakarta.

"‎Tadi pagi saya baru telepon Pak Jonan. Saya minta tambahan bus. Saya pinjam saja bus Dishub karena Jakarta darurat. Saya pinjam, deh, 600," kata Ahok.

Ahok pun mengklaim Jonan bersedia meminjamkan 600 armada bus untuk transportasi warga Jakarta. Kini keduanya tengah memikirkan bagaimana mekanismenya dan apa dasarnya.

Beberapa waktu lalu, terjadi kecelakaan antara Metro Mini dan KRL di Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat. Bus juga merenggut nyawa seorang bocah lantaran dikemudian secara ugal-ugalan.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya