Sejarah Perempuan Mulai Mencukur Bulu Ketiaknya

Bulu ketiak dinilai sebagai bagian tubuh yang memalukan, terutama untuk wanita. Padahal dulu wanita tidak mencukurnya lho.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 20 Nov 2015, 16:00 WIB
Berikut bahan rumahan untuk menghilangkan noda hitam di ketiak.

Liputan6.com, Jakarta Bulu-bulu pada ketiak dinilai sebagai bagian tubuh yang memalukan, terutama untuk wanita. Sehingga, hampir setiap wanita pun berusaha mencukurnya secara rutin. Apakah Anda salah satunya?

Jika Anda terbangun dan dengan gelisah ingin segera melenyapkan bagian tubuh yang tumbuh secara alami itu, barangkali Anda tertarik mengetahui sejarah mengapa rambut ketiak dianggap memalukan.

Dikutip dari Metro.co.uk, wanita di seluruh dunia mulai mencukur rambut ketiak berawal dari sebuah iklan yang dipublikasi di Harper's Bazaar pada 1915. Dulu pada awal abad ke-20, wanita tidak mencukur rambut ketiaknya.

Namun, seiring perubahan tren ketika baju tanpa lengan mulai banyak dipakai, iklan tersebut menunjukkan bahwa bulu ketiak adalah sesuatu yang memalukan sehingga harus dicukur. Iklan itu menimbulkan citra bahwa ketiak tanpa bulu adalah sesuatu yang indah, sehingga tak seharusnya bulu berada di sana.

Itulah yang mulai mengubah cara pandang wanita terhadap bulu ketiak. Bahkan ketika aktris Julia Roberts menunjukkan rambut ketiaknya beberapa tahun yang lalu, dunia menganggap itu merupakan sesuatu yang memalukan.

Namun, belakangan ini, sejumlah selebriti mencoba tampil lebih natural dengan menunjukkan helaian lebat bulu ketiak mereka. Misalnya Miley Cyrus yang mengangkat lengannya dengan ketiak yang belum dicukur dalam pertunjukkannya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda masih berpikir bahwa bulu ketiak sesuatu yang memalukan?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya