Sukses

Kenali 5 Jenis Keringat, Ini Hal yang Terjadi Pada Tubuh

Berkeringat membantu menyeimbangkan suhu tubuh dan didefinisikan sebagai “pelepasan cairan berbasis garam dari kelenjar keringat.”

Liputan6.com, Jakarta - Berkeringat membantu menyeimbangkan suhu tubuh dan didefinisikan sebagai “pelepasan cairan berbasis garam dari kelenjar keringat.”

Hal ini bisa disebabkan oleh keadaan emosimu, kondisi medis yang serius, atau bahkan menopause dan kehamilan (akibat perubahan hormonal).

Kelenjar apokrin terus menerus mengeluarkan keringat dan saat mencapai tahap pubertas terjadi peningkatan hormon yang membuat kelenjar keringat lebih dinamis.

Berkeringat melalui kelenjar apokrin biasanya dimulai sekitar masa pubertas, dan tidak berhenti sampai di situ saja. Jadi jika Anda tidak berkeringat sama sekali saat mendaki, ini merupakan tanda adanya kondisi kesehatan.

Oleh karena itu, kenali beberapa jenis keringat dan apa yang akan terjadi pada tubuh, seperti melansir dari Bright Side, Jumat (1/3/2024).

1. Keringat asin

Sama seperti air mata, keringat yang terasa asin adalah hal yang normal. Namun, jika rasanya sangat asin hingga membuat mata terbakar dan menyebabkan luka terbuka, maka ini tandanya Anda kekurangan natrium.

Salah satu unsur yang sangat penting untuk kesehatan tubuh adalah hidrasi, dan meskipun kedengarannya tidak masuk akal, Anda mungkin mengalami dehidrasi jika Anda kekurangan natrium dalam makananmu.

Anda mungkin ingin minum lebih banyak minuman energi untuk meningkatkan elektrolit yang mengatur kadar natrium dan kaliummu. Hal ini pada gilirannya akan mencegah keringat berlebih.

2. Hampir tidak berkeringat

Tubuh setiap individu berbeda, ada yang mengeluarkan keringat lebih banyak dan ada yang lebih sedikit, dan ini wajar saja. Namun, seperti hal lainnya, sesuatu yang terlalu banyak atau terlalu sedikit biasanya bukan pertanda baik.

Jika Anda hampir tidak berkeringat di musim panas atau saat mengendarai sepeda, ini berarti kelenjar keringatmu tidak berfungsi dengan baik. Ini adalah kondisi serius yang disebut anhidrosis dan bisa memengaruhi seluruh tubuh.

Hal ini menyebabkan panas berlebih, kelelahan akibat panas dan sengatan panas, yang semuanya mengkhawatirkan dan mengancam jiwa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Keringat berlebihan

Individu tidak hanya bisa berkeringat sama sekali, tapi mereka juga bisa berkeringat berlebihan, dan kondisi ini biasanya luput dari perhatian dan diabaikan. 

Keringat berlebihann disebut hyperhidrosis dan bahkan bisa terjadi saat cuaca dingin tanpa alasan apa pun. Hal ini juga biasanya terjadi pada perempuan saat menopause.

Terkadang kondisi ini bisa berbahaya. Jika Anda mengalami keringat berlebih dan penurunan berat badan, keringat berlebih yang terutama terjadi saat tidur, atau rasa tertekan di dada saat berkeringat, maka inilah saatnya untuk menghubungi dokter.

Tidak perlu khawatir karena penyakit ini bisa didiagnosis melalui berbagai pemeriksaan yang diresepkan dokter.

3 dari 4 halaman

4. Keringat berbau

Jika Anda mengira keringat itu sendiri sudah berbau, Anda akan terkejut. Keringat sebenarnya tidak berbau apa pun, sama sekali bebas bau.

Namun ketika bakteri di kulitmu bercampur dengan keringat, hal itu menimbulkan bau yang tidak sedap, dan ini akibat stres.

Ada 2 jenis keringat yang berasal dari kelenjar yang berbeda, yang satu biasanya tidak berbau dari kelenjar ekrin saat kepanasan, dan yang lainnya adalah keringat yang berbau tidak sedap yang berasal dari kelenjar apokrin.

Cuci area tempatmu berkeringat secara efisien dan perhatikan bahwa pola makan, lingkungan dan obat-obatan semuanya memengaruhi bau badanmu.

4 dari 4 halaman

5. Keringat hamil

Selama kehamilan, perempuan cenderung berkeringat lebih banyak dari biasanya, dan terkadang ini merupakan salah satu gejala awal kehamilan. 

Tubuh akan mengubah baunya ketika Anda sedang hamil, bahkan sebelum Anda benar-benar menyadari bahwa Anda akan mengandung. Namun jangan menyalahkan diri sendiri karena hidungmu akan menjadi sangat sensitif pada tahap ini juga.

Ilmu pengetahuan di balik fenomena ini adalah bahwa suplai darah tubuh meningkat karena kebutuhan untuk mengangkut lebih banyak oksigen dan nutrisi ke bayi. 

Perbanyak minum air putih, mandi setiap hari, memakai pakaian longgar, dan menjauhi makanan pedas adalah solusi untuk mengurangi keringat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.