Begini Armand Maulana Memaknai Sumpah Pemuda

Armand Maulana memaknai Sumpah Pemuda bukan sekedar sumpah belaka.

oleh Rizky Aditya Saputra diperbarui 28 Okt 2015, 20:45 WIB
Armand Maulana

Liputan6.com, Jakarta Tepat 87 tahun silam, para pemuda Indonesia menyuarakan sumpahnya untuk bertanah air, berbahasa dan berbangsa satu. Sumpah yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 itu pun yang melecut Indonesia untuk bersatu menuju gerbang kemerdekaan.

Euforia itu sudah tak dirasakan lagi oleh Armand Maulana. Vokalis band Gigi itu mengaku rasa nasionalisme pemuda Indonesia yang ditanamkan sejak dulu mulai meredup tergerus zaman. Armand pun mengimbau pemerintah untuk turun serta menegaskan rasa nasionalisme kepada pemuda.

Vokalis GIGI, Armand Maulana yakin kolaborasoe bisa menjadi jembatan antara bandnya dengan Endank Soekamti.

"Saya setuju pemuda Indonesia sekarang lupa dengan sejarah. Di sekolah negeri atau swasta, dan banyak sekolah bule. Perlu ketegasan pemerintah untuk nasionalisme harus ada," ucap Armand Maulana di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (28/10/2015).

Menurut Armand, hilangnya tradisi upacara bendera menjadi salah satu penyebab menyusutnya rasa nasionalisme. Selain itu, sebagai musisi ia punya cara sendiri untuk meningkatkan rasa cinta Tanah Air.

"Dulu tiap Senin upacara. Dulu gue sempat protes, tapi pas besar baru terasa. Kalau nasionalisme nggak dididik dari kecil," papar pelantun lagu 11 Januari.

Lagu Andai milik GIGI sudah ada di lapak-lapak CD bajakan, padahal lagu tersebut baru saja dipromosikan.

"Dan kewajiban saya sebagai orangtua menanamkan rasa nasionalisme. Tapi kewalahan juga kalau nggak ada sistem, rasa nasionalisme bakalan luntur. Kalau menurut gue, bisa ditingkatkan (rasa nasionalisme), contohnya saat ada festival band, nyanyikan satu lagu wajib," sambungnya.

Terakhir, Armand memaknai Sumpah Pemuda bukan sekedar sumpah belaka. Melainkan turut mempraktikkan sumpahnya untuk memajukan Indonesia dengan caranya masing-masing.

"Sumpah Pemuda dulu kan mengikrarkan pemuda yang harus membangun bangsa dan negara karena tenaga kuat dan imajinasi hebat. Nah, sekarang nggak harus sumpah doang. Kita berjuang di dalam pekerjaan masing-masing untuk Indonesia," tutup Armand Maulana. (Ras/Ade)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya