Momen Panik Presenter TV 'Kabur' Saat Siaran Gempa Afghanistan

Si presenter kemudian terlihat bergegas meninggalkan ruangan studio. Tak lama kemudian, terdengar suara benda-benda yang bergetar.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Okt 2015, 10:31 WIB
Si presenter kemudian terlihat bergegas meninggalkan ruangan studio. Tak lama kemudian, terdengar suara benda-benda yang bergetar.

Liputan6.com, Kabul - Bumi berguncang kuat di Afghanistan utara pada Senin 26 Oktober 2015. Getaran gempa bumi tersebut juga dirasakan di Pakistan dan India utara.

Setidaknya 51 orang dilaporkan telah tewas di Pakistan, 19 lainnya dilaporkan meninggal di Afghanistan. Namun dilaporkan korbannya mencapai 229 orang.

Diperkirakan jumlah korban meningkat karena masih banyak jalur komunikasi yang terputus, terutama di pedesaan.

Saat gempa mengguncang Kabul, presenter Ariana TV Network tengah melaporkan lindu tersebut secara langsung.

Dikutip dari BBC, Selasa (26/10/2015), dalam tayangan video itu terlihat presenter yang awalnya mencoba tetap tenang membacakan berita gempa bumi itu tak merasa terganggu dengan guncangan di studio. Namun lama-kelamaan getarannya semakin keras.

Suasana pun menjadi menegangkan.

Sang presenter kemudian terlihat panik dan bergegas 'kabur' meninggalkan ruangan studio. Tak lama kemudian, terdengar suara benda-benda yang bergetar.

Berikut detik-detik menegangkan tersebut:

Lindu mengguncang wilayah Afghanistan utara pada Senin 26 Oktober pukul 14.10 waktu setempat. dilaporkan berkekuatan 7,5 skala Richter. Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sebelumnya menyebut kekuatan guncangan mencapai 7,7 SR.

Guncangan juga terasa di Kabul, New Delhi, India, dan Islamabad.

Gempa berpusat di wilayah pegunungan, 45 km atau 28 mil barat daya Jarm -- dekat perbatasan dengan Afghanistan dengan Pakistan.

Di Provinsi Takhar, Badakhshan barat, setidaknya 12 murid sekolah perempuan meninggal dunia akibat terinjak-injak. Insiden memprihatinkan tersebut terjadi saat mereka berusaha lari dari bangunan yang berguncang hebat, dalam kondisi panik. Demikian ujar Sonatullah Taimor, juru bicara pemerintah provinsi.

Sebanyak 30 murid lainnya dilarikan ke rumah sakit di ibukota provinsi Taluqan. Sementara, kematian juga dilaporkan dari Jalalabad, Afghanistan. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya