PLN dan GE Bangun Pembangkit di Pelosok Indonesia Timur

General Electric (GE) bekerjasama dengan anak perusahaan PLN untuk membangun listrik di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Okt 2015, 18:17 WIB
Kelima pembangkit tersebut yaitu PLTU Sumsel 8 2x600 MW, PLTU Sumsel 9 2x600 MW, PLTU Sumsel 10 1x600 MW, PLTU Batang 2x1.000 MW, dan PLTU Indramayu 1x1.000 MW. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - General Electric (GE) bekerjasama dengan anak perusahaan PLN untuk membangun listrik di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Hal itu sudah tertuang dalam nota kesepahaman memorandum of understanding (MoU) antara keduanya.

"Ya benar (kerjasama GE) dengan anak usaha PLN. Nilai investasinya belum tahu. Kita MoU dulu," tutur Dirut PLNSofyan Basir, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/10/2015).

Sofyan Basir menuturkan GE akan bertindak sebagai konsorsium yang membangun pembangkit tenaga listrik di daerah terpencil. Sofyan juga mengaku belum tahu berapa nilai investasi dari kerja kedua perusahaan ini nantinya.

"Di daerah terpencil dan di daerah terluar. Kapasitas Misalnya 20 MW, 30 MW, kecil-kecil," tegas Sofyan.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said‎ mengatakan‎ kerja sama itu akan diprioritaskan untuk wilayah Indonesia bagian timur.‎ Menurut dia, kerja sama tersebut dapat menghasilkan tenaga listrik hingga 1.000 megawatt dalam sembilan bulan, dari beberapa pembangkit dengan kapasitas 100 megawatt hingga 200 megawatt.

Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi pada 2015 mencapai 87,35 persen, dan terus meningkat hingga 97,35 persen pada 2019.

Saat ini, kapasitas terpasang kelistrikan di Indonesia baru dapat memenuhi kebutuhan listrik sekitar 86,39 persen. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan kapasitas terpasang milik Singapura yang mencapai 100%, Brunei Darussalam 99,7 persen, Thailand 99,3 persen, Malaysia 99 persen, dan Vietnam 98 persen.‎ (Alvin/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya