Ini Bedanya Operasi Katarak Dulu dan Sekarang

Salah satu kendala tingginya kasus kebutaan akibat katarak adalah kurangnya informasi mengenai operasi.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 12 Okt 2015, 11:00 WIB
Fakoemulsifikasi yaitu teknik operasi mata katarak terbaru

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kendala tingginya kasus kebutaan akibat katarak adalah kurangnya informasi mengenai operasi. Banyak yang menganggap, operasi mengerikan, menyebabkan pendarahan dan membutuhan waktu lama untuk pulih.

Direktur Medik JEC @ Kedoya dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM mengatakan, operasi yang menyebabkan pendarahan itu metode lama yang cenderung tidak digunakan lagi sekarang.

"Dulu ada yang disebut Extracapsular cataract extraction (ECCE) atau intracapsular cataract extraction (ICCE). Prosedur ini banyak kegagalan karena menyebabkan pendarahan, pengguntingan lensa dan meninggalkan luka serius pada mata," kata Budi di tengah acara Bakti Katarak di RS JEC@Kedoya, Jakarta, Sabtu (10/10/2015).

Budi menerangkan, bagaimana teknologi modern bisa mengurangi tingkat infeksi dan luka. "Femtosecond laser cataract surgery (Bladeless Laser Cataract Surgery) menggunakan mesin khusus yang meminimalkan luka karena sayatan hanya 1,8-2,2 mm."

Selain itu, kata dia, luka sayatan tidak perlu dijahit dan menggunakan lensa buatan.

"Kita ingin menunjukkan pada masyarakat untuk tidak takut operasi katarak. Saat ini teknologi modern memudahkan masyarakat bisa memiliki mata sehat," ungkapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya