6 Tradisi Pengobatan Teraneh di Dunia yang Anda Belum Ketahui

Di Chodova Plana, Republik Ceko, terdapat sebuah “pusat kesehatan bir” pertama di dunia. Mereka menawarkan perawatan dengan sarana mandi air hangat yang dicampur dengan air mineral dan juga bir yang diklaim memiliki efek peremajaan.(AFP PHOTO MICHAL CIZEK)

oleh Arny Christika Putri diperbarui 21 Sep 2015, 10:00 WIB
20150921-6 Tradisi Pengobatan Teraneh di Dunia yang Anda Belum Ketahui
Di Chodova Plana, Republik Ceko, terdapat sebuah “pusat kesehatan bir” pertama di dunia. Mereka menawarkan perawatan dengan sarana mandi air hangat yang dicampur dengan air mineral dan juga bir yang diklaim memiliki efek peremajaan.(AFP PHOTO MICHAL CIZEK)
Di Chodova Plana,Republik Ceko, terdapat sebuah “pusat kesehatan bir” pertama di dunia. Mereka menawarkan perawatan dengan sarana mandi air hangat yang dicampur dengan air mineral dan juga bir yang diklaim memiliki efek peremajaan.(AFP PHOTO MICHAL CIZEK)
Survei menunjukkan bahwa sepertiga orang Afrika Selatan percaya 'pengobatan' kuno dan aneh untuk AIDS, yaitu dengan melibatkan hubungan orang dewasa dengan gadis perawan. Mitos ini membuat Afsel memiliki insiden perkosaan tertinggi di dunia. (AFP PHOTO)
Jus kodok atau “Extracto de Rana” lebih dikenal penduduk Peru sebagai Viagra. Untuk meningkatkan khasiat pengobatan, masyarakat setempat menambahkan tanaman Maca yang merupakan tanaman untuk bahan obat kuat dari Amerika Selatan. (AFP PHOTO/LUIS ROBAYO)
Zaman dahulu, orang-orang kuno mencampurkan madu dengan kotoran anjing/hyena yang telah menjadi putih karena paparan udara untuk menyembuhkan radang tenggorokan. (Rachel Murray/Getty Images for FUNimation Entertainment/AFP)
Empedu monyet merupakan pengobatan yang telah lama digunakan masyarakat Cina. Bukan hanya untuk penyakit mata, obat ini digunakan juga sebagai ramuan anti sakit perut. Sedangkan darah dari monyet digunakan untuk obat kuat. (AFP PHOTO / CHRISTOF STACHE)
Masyarakat Mesir kuno pernah mengalami masa-masa sulit saat wabah kebutaan menyerang wilayah itu. Untuk menangani masalah ini, para dokter di zaman Mesir kuno menggunakan darah kelelawar yang diteteskan pada mata pasiennya. (AFP PHOTO/STR/na)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya