Pasangan di Semarang Lahirkan Bayi Kembar Tiga

Bayi-bayi mungil yang sehat itu dilahirkan di RS Pantiwilasa Citarum Semarang.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 01 Sep 2015, 16:20 WIB
Bayi-bayi mungil yang sehat itu dilahirkan di RS Pantiwilasa Citarum Semarang.

Liputan6.com, Jakarta Banyak pasangan yang sangat ingin mendapatkan bayi namun menemui kesulitan. Seperti dialami pasangan Ong Peter Budi Riyanto dan Soni Yolanda. Pasangan ini sempat sedih ketika mengalami masalah saat hamil anak pertama dan harus dikuret.

Setelah mengikuti program penyuburan, akhirnya pasangan ini mendapatkan anak juga. Tak tanggung-tanggung, bayi yang dilahirkan langsung kembar tiga. Peristiwa ini tergolong langka karena merupakan proses alami, bukan program bayi tabung.

Bayi-bayi mungil yang sehat itu dilahirkan di RS Pantiwilasa Citarum Semarang. Yolanda melahirkan dengan proses caesar ditemani suaminya, Ong Peter Budi Riyanto (31) di ruang instalasi bedah RS Pantiwilasa, Senin (31/8/2015). Sementara rombongan keluarga tak kalah cemas menunggu di luar. 

"Sekitar jam setengah dua belas kurang, dokter mengabari bahwa bayi yang lahir kembar tiga dan dalam kondisi sehat semua," kata Peter kepada Liputan6.com, Selasa (1/9/2015).

Peter mengaku bahwa sejak beberapa bulan lalu sudah mengetahui jika ada tiga janin dalam kandungan istrinya, namun hanya dua yang terlihat jenis kelaminnya yaitu satu laki-laki dan satu perempuan.

"Satunya baru ketahuan hari ini ternyata perempuan," kata Peter. 

 

2 dari 2 halaman

Sehat meski lahir di usia kandungan 8 bulan

Tiga bayi Peter lahir dengan sehat meski baru delapan bulan kandungan. Bayi pertama yang berjenis kelamin perempuan lahir pukul 11.12 memiliki berat 2 kg. Kemudian bayi perempuan kedua lahir pukul 11.14 dengan berat 1,65 kg.  Kembar ketiga yang berjenis kelamin laki-laki lahir pukul 11.15 degan berat 1,6 kg.

"Sebelumnya istri saya pernah hamil, tapi belum jadi (janin), terus keluar seperti darah menstruasi biasa," kata Peter.

Dokter yang menangani proses persalinan tersebut, dr. Purnomo Hartono mengatakan pasiennya pernah mengalami keguguran kemudian melakukan pengobatan. Pihaknya mengambil langkah kuret dan memberikan program penyuburan.

"Jadi setelah kuret, penyuburan dikasih obat yang memicu sel telur, saat pemicuan sel telur, yang mateng banyak, jadi tiga," kata dr Purnomo.

Namun terkait kembar tiga yang terjadi secara alami itu, lanjut Purnomo, sangat dipengaruhi oleh faktor genetika. Faktor tersebut ternyata didapat dari keluarga Yolanda karena beberapa kerabatnya kembar termasuk pamannya.

"Kali ini bukan bayi tabung, tapi kembar alami yang dipengaruhi faktor genetik," kata dr Purnomo.

Tiga kembar itu lahir ketika masa kandungan delapan bulan karena menurut Purnomo, ibu yang mengandung lebih dari satu anak biasanya memang melahirkan lebih awal karena kondisi sang ibu yang juga perlu diperhatikan.

"Tidak ada kesulitan, sebenarnya belum cukup bulan. Tapi kalau bayi kembar lebih dari dua biasanya tidak kuat untuk cukup bulan. Sudah persiapan prematur, jadi sebelum persalinan terapi pematangan paru-parunya. Kondisi sekarang baik, tidak (ada) perawatan khusus," tambah dr Purnomo.

Pasangan Peter dan Yolanda kini sedang mempersiapkan nama bagi bayi mereka, karena sebelumnya mereka mengira yang lahir dua laki-laki dan satu perempuan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya