Saat Teknologi Mengubah Dunia Arsitektur

Mengapa kini arsitek menggunakan kayu yang sebelumnya jarang digunakan dalam pembangunan?

oleh Indy Keningar diperbarui 13 Jul 2015, 18:35 WIB
Mengapa kini arsitek menggunakan kayu yang sebelumnya jarang digunakan dalam pembangunan?

Liputan6.com -, Jakarta Teknologi terus berkembang. Di era kini, inovasi baru selalu datang dengan cepat hingga hal itu bisa jadi mengerikan. Tidak terkecuali dalam dunia arsitektur.

Dilansir dari situs Elle Decor pada Senin (13/7/2015), sejumlah arsitek mengungkapkan perubahan signifikan yang terjadi dalam pembangunan dan rencana serta prediksi akan apa yang terjadi di masa mendatang.

 

Stephan Jaklitsch, Jacklitsch/Gardner Architects
“Kayu alami seperti cedar dicocok tanam dalam jangka waktu yang dipercepat. Hal itu membuat berkurang ketahanannya sehingga lebih cepat membusuk dan rusak. Perusahaan seperti Kebony dan Cambia by NFP memilih kayu yang lebih tahan lama dan lebih mudah dikembangkan dan memperlakukannya dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk membuatnya tahan dari kerusakan yang diakibatkan oleh serangga dan kebusukan.”

foto: Elle Decor

 

 

David Mann, Mr Architecture + Decor
“Di sebuah titik di masa depan, orang-orang mungkin bisa berjalan dengan mengenakan pelindung tidak kasat mata yang melindungi dari cuaca dan predator. Saat ini, perusahaan Swiss Vitrocsa membuat pintu dorong yang hampir tanpa bingkai yang membawa kita satu langkah menuju masa depan. Pintu itu sangat indah.”

foto: Elle Decor

 

 

Fabian Hecker, Zaha Hadid Architects
“Kami menggunakan semen bahan ringan ramah lingkungan yang disebut fibreC dari Rieder untuk Bridge Pavilion untuk 2008 Expo di Spanyol, dan Heydar Aliyev Centre di Azerbaijan, dimana kurva dobel dari bagian muka menyatu dengan atap.”

foto: Elle Decor

 

(ikr)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya