Warga Lombok Padati Pantai di Hari Minggu Terakhir Jelang Ramadan

Padatnya kendaraan bahkan memaksa mereka untuk berjalan sejauh 500 meter menuju bibir pantai.

oleh Hans Bahanan diperbarui 15 Jun 2015, 12:08 WIB
Warga Lombok memadati Pantai Kuranji jelang Ramadan

Liputan6.com, Jakarta Jelang Ramadan 1437 H, ribuan warga Lombok menikmati akhir pekan dengan memadati sejumlah pantai di kawasan pesisir. Salah satu pantai yang yang ramai dikunjungi adalah pantai Kuranji.

Pantai Kuranji terletak di Desa Kuranji, Kecamatan Labu Api, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Lokasi pantai yang strategis dan dapat diakses dari berbagai tempat menjadi alasan mengapa pantai ini menjadi tujuan wisata jelang Ramadan tiba.

Pantauan Tim Liputan6.com, Minggu (14/6/2015), ribuan kendaraan berdesakkan di jalan masuk menuju ke Pantai Kuranji. Bahkan kepadatan kendaraan ini memaksa para pengunjung untuk memarkir kendaraan mereka dan memilih jalan kaki sejauh 500 meter menuju ke bibir pantai.

“Keramaian ini biasa terjadi jelang puasa, namun kali ini sangat ramai jadi terpaksa kami jalan saja,” ujar Nuim dan kawan-kawan, warga Ampenan saat ditemui awak Liputan6.com.

Sementara itu, di bibir pantai tampak ribuan orang  bermain dan menikmati sore hari sambil menikmati hidangan yang dibawa dari rumah. Bagaikan lautan manusia, anak-anak hingga orang dewasa tampak bersemangat bermain pasir dan ombak yang menggulung ke tepi.

Warga Lombok bermain air di Pantai Kuranji menikmati hari Minggu terakhir jelang Ramadan

Salah seorang pengunjung, Desti, mengaku sangat senang bisa menikmati sore hari bersama temannya sambil bermain ombak. Baginya, hari libur ini adalah momen yang tepat untuk pelesir bersama teman-temannya sebelum menjalankan ibadah puasa.

“Minggu besok kan puasa, jadi hari Minggu ini sangat pas lah buat jalan-jalan dan makan-makan di pantai,” kata dia sambil bermain ombak.

Sementara lonjakan pengunjung menjadi berkah bagi penjual jajanan asongan yang ada di sekitar Pantai Kuranji. Para pedagang ini bisa meraup ratusan ribu rupiah dalam sehari. Sapri misalnya, sebagai penjual es krim dia bisa menghabiskan hingga tiga box dalam sehari.

“Alhamdulillah ramai, banyak yang beli, saya sampai 3 kali bolak-balik ambil es krim. Sekarang ini bisa dibilang sangat ramai, tahun kemarin gak seramai ini,” ungkapnya kemudian. (Han/Ibo)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya