Sering Di-bully, Gadis Ini Justru Jadi Ratu Pesta

Kyemah McEntyre (18), membuktikan pada orang-orang yang kerap mem-bully nya tentang arti 'cantik' yang sesungguhnya.

oleh Dinda Sulistyowati Pranoto diperbarui 12 Jun 2015, 11:25 WIB
Kyemah McEntyre (18), membuktikan pada orang-orang yang kerap mem-bully nya tentang arti 'cantik' yang sesungguhnya.

Liputan6.com, Jakarta - Gadis keturunan Afrika bernama Kyemah McEntyre kerap di-bully di sekolahnya. Teman-teman Kyemah menganggapnya tak cantik sebagai seorang wanita. Namun hal tersebut tak lantas membuat gadis berusia 18 tahun itu patah semangat dan merasa rendah diri.

Kyemah justru ingin menunjukkan kepada teman-teman sekolah yang selama ini mengejek dan memandang rendah, bahwa mereka salah. Dia pun memiliki cara yang 'cantik' untuk melawan perlakuan tidak baik teman-temannya itu.

Dilansir dari Boredpanda, Jumat (12/6/2015), jelang acara prom sekolah, Kyemah menyiapkan pakaian prom terbaik yang terinspirasi oleh dari negara asalnya, Afrika.

Dengan terampil, Kyemah mendesain sendiri gaun dengan corak khas kain dari negara kelahirannya itu. Dibantu oleh penjahit lokal pemilik clothing line Markell's Closet.

Kyemah McEntyr yang menjadi ratu pesta pro. (Bored Panda)

Kyemah lalu menjelaskan motivasi di balik pembuatan gaunnya melalui akun Instagram dan Twitter miliknya.

"Aku berusia 18 tahun dan jelas berasal dari keturunan Afrika. Sebagai seniman, aku memiliki cara pandang yang sama sekali berbeda, dibandingkan dengan kebanyakan orang. Saya sangat analitis dan jeli. Ini dipersembahkan sebagai 'jawaban' untuk selalu dicap sebagai 'jelek' atau 'pemarah'. Terima kasih Tuhan, stereotip hanyalah pendapat semata," tulis dia.

Setelah gaun jahitan tangan dari Markell's Closet rampung, Kyemah pun tampil percaya diri mengenakannya. Kostum cantik hasil karyanya itu bahkan membuatnya terpilih menjadi ratu pesta prom.

Musim gugur ini Kyemah akan melanjutkan studinya di Parsons School of Design.

Kisah gadis yang senantiasa bersyukur dengan anugerah yang diberikan Tuhan dan menghargai budaya negaranya ini sangat menginspirsi. Kyemah membuktikan bahwa stereotip "cantik itu putih" hanyalah pendapat orang-orang saja, yang tidak semuanya benar. Karena cantik itu bersifat relatif, sejatinya kecantikan yang utama adalah yang berasal dari dalam hati.

(Dsu/Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya