Menteri Rini Ingin Relokasi Pabrik INKA dari Madiun ke Gresik

Pemindahan pabrik diharapkan bisa menggenjot kapasitas produksi produsen kereta ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mei 2015, 18:06 WIB
Pekerja PT Industri Kereta Api (Inka) Madiun merapikan bagian dalam Kereta Api (KA) kelas Eksekutif di workshop PT Inka, Jumat (21/8). (Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno berencana merelokasi pabrik PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) dari Madiun, Jawa Timur ke Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pemindahan pabrik diharapkan bisa menggenjot kapasitas produksi produsen kereta ini.

Rini mengungkapkan setidaknya ada dua alasan utama relokasi pabrik perlu dilakukan.  "Satu soal tanah, pabrik di Madiun itu tidak cukup besar untuk meningkatkan produksi PT INKA," kata Rini dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Kamis (21/5/2015).

Dengan kapasitas pabrik yang ada saat ini, menurut dia, kurang bisa mendukung program Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur terutama dalam pembuatan kereta api.

Dia mencontohkan, permintaan pemerintah yang ingin melibatkan INKA pada proyek Light Rail Transit (LRT) Bogor-Cawang dan Bekasi-Cawang, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, lalu rencana pembangunan kereta Trans Kalimantan.

"Semua ini menunjukkan demand yang cukup besar, makanya perlu relokasi karena Madiun sudah tidak cukup mampu untuk menambah produksi," terang Rini.

Tidak hanya itu, alasan relokasi pabrik INKA tersebut juga lantaran pabrik yang di Madiun saat ini lokasinya terlalu jauh dengan Pelabuhan Teluk Lamong.

Rencananya lokasi tanah yang akan digunakan INKA di Gresik merupakan hibah dari BUMN lain yaitu PT Garam (Persero) dengan luas lahan mencapai 50 hektare (ha).

Tanah 50 ha tersebut adalah bagian dari aset PT Garam yang sudah tidak produktif, maka dari itu akan lebih bermanfaat jika digunakan oleh INKA.

Rini menambahkan selain akan ada peningkatan kapasitas, relokasi ini juga sebagai wujud sinergi BUMN demi menciptakan efisiensi kerja. (Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya